Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, rangkuman sejumlah berita pilihan yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

Edisi Kamis, 29 Agustus 2024, kita awali dengan pembukaan Paralimpiade di Paris.

BACA JUGA: Pendidikan Jadi Salah Satu Sektor Besar, Tapi Australia Akan Batasi Jumlah Pelajar Internasional

Paralimpiade Paris resmi dibuka

Presiden Prancis Emmanuel Macron resmi membuka Paralimpiade Paris dengan upacara megah, yang dipusatkan di kawasan Champs Élysées dan Place de la Concorde.

Sama seperti Olimpiade beberapa pekan lalu, upacara pembukaan Paralimpiade 2024 juga menjadi yang pertama kalinya digelar di luar stadion.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Rumah Warga Miskin di Timor-Leste Dihancurkan demi Kunjungan Paus

Diberi nama "Paradox, from discord to concord" upacara ini menampilkan 500 seniman dengan dihadiri 50 ribu penonton, 168 atlet Paralimpiade dari seluruh dunia, dan setidaknya 15.000 petugas keamanan.

Indonesia mengirimkan 35 atlet dari sepuluh cabang olahraga, dengan menargetkan satu emas dari cabang bulu tangkis.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Pendiri Telegram Ditangkap Akibat Kejahatan Pornografi Anak-Anak

Topan terkuat menerjang Jepang

Topan Shansan, menjadi topan terkuat di Jepang tahun ini yang menghantam pulau Kyushu di selatan Jepang.

Badan Meteorologi Jepang sudah meminta puluhan ribu orang untuk mengungsi karena angin kencang dan hujan setinggi 60 sentimeter bisa turun dalam 24 jam.

"Kewaspadaan maksimal diperlukan mengingat prakiraan cuaca menunjukkan angin kencang, gelombang tinggi, dan pasang surut yang belum terlihat sejauh ini," kata Satoshi Sugimoto dari Badan Meteorolgi Jepang.

Akibat terjangan topan ini, layanan publik dan bisnis dihentikan di pulau Kyushu, karena lebih dari 250.000 rumah kehilangan aliran listrik.Penemuan virus dari lapisan es

Sebuah tim ilmuwan internasional menemukan 1.700 spesies virus baru dari lapisan es abadi di Himalaya.

Para peneliti berusaha keras untuk mengamankan inti es saat lapisan es mencair dan bisa mengancam hilangnya informasi dari es yang kaya akan sejarah.

Tim tersebut berhasil menganalisis perubahan temperatur selama 41.000 tahun dan mereka sudah berencana meneliti virus yang jauh lebih tua.

Virus purba yang terkunci di lapisan es selama puluhan ribu tahun berpotensi menginfeksi manusia dan menyebar ke seluruh dunia, tapi tim peneliti internasional tersebut mengatakan tak perlu khawatir jika ini akan menyebabkan pandemi berikutnya.Korea utara uji coba peluncur nuklir?

Media milik pemerintah Korea utara mengatakan bahwa Kim Jong Un menghadiri uji coba  roket peluncur nuklir yang sistemnya sudah ditingkatkan, Rabu (28/08) kemarin.

Kantor berita negara, KCNA menyebut, sistem tersebut "membuktikan keunggulannya dalam mobilitas dan konsentrasi serangan" selama uji coba.

Awal pekan ini, Kim juga ikut mengawasi uji coba "drone bunuh diri" baru, dan mendesak para peneliti untuk mengembangkan kecerdasan buatan untuk kendaraan tak berawak. 

Pejabat AS dan Korea Selatan menuduh Korea Utara memasok peluru artileri, rudal, dan peralatan lain kepada Rusia untuk perang di Ukraina, namun kedua negara membantahnya.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dokumenter Ice Cold Dianggap Turut Mengubah Persepsi soal Kasus Sianida

Berita Terkait