Dwi Rio: Penanganan COVID-19 Harus dengan Semangat Gotong Royong

Minggu, 07 Juni 2020 – 07:18 WIB
Ilustrasi kegiatan Rapid Test COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDIP Dwi Rio Sambodo mengatakan, negara harus memimpin penanganan Covid-19.

Sebab, itulah yang dikehendaki Pancasila dan konstitusi.

BACA JUGA: Intinya, Pemerintah Tak Punya Uang untuk Gaji PPPK

"Negara harus hadir dalam situasi dan kondisi apapun yang dialami bangsa ini. Saat ini bangsa tengah menghadapi musibah Covid-19, pemerintah harus tampil terdepan," kata Rio.

Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta ini menegaskan, Pancasila harus menjiwai penanganan Pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Pasien COVID-19 Klaster KM Sabuk Nusantara 48 Sempat Belanja ke Beberapa Toko

Pancasila juga harus terejawantahkan dalam berbagai sektor, apalagi di masa pandemi ini.

Pelayanan kesehatan, bantuan sosial, keberpihakan perbankan dan orientasi pemulihan ekonomi harus menjadikan Pancasila sebagai jiwanya.

BACA JUGA: Hotel Mewah Melakukan PHK Ratusan Karyawan

"Jiwa Pancasila adalah gotong royong atau kebersamaan. Hal inilah yang harus menjadi orientasi seluruh kerja negara di berbagai sektor, yakni kepentingan bersama, bukan golongan tertentu," tuturnya.

Tantangan Pancasila saat ini menurut Rio adalah perilaku yang kontra dengan gotong royong itu.

Yakni perilaku individualistik yang masih banyak terdapat pada masyarakat dan pejabat.

Dia juga menyentil sebagian kalangan yang masih meributkan hari lahir Pancasila. Pancasila pertama kali dicetuskan oleh Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam pidatonya pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Rio mengakui, Pancasila memang mengalami penyempurnaan di tanggal 22 Juni (Piagam Jakarta) dan 18 Agustus 1945 (Pembukaan UUD 1945).

Namun, dalam kedua proses tersebut, Bung Karno yang memegang peranan besar.

"Tidak relevan lagi bila ada pihak yang masih memperdebatkan mengenai hal tersebut," tandasnya. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler