jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto mengaku punya banyak pekerjaan rumah dengan jabatan di pucuk pimpinan BUMN bidang minyak dan gas itu. Salah satunya adalah mengkaji keberadaan PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) yang berdomisili di Singapura.
Menurut Dwi, untuk saat ini Pertamina masih mengkaji lebih jauh keberadaan Petral, apakah tetap dipertahankan atau dibubarkan saja. “Kemarin Bu Menteri BUMN (Rini Soemarno) menyampaikan salah satu yang kita review ke depan adalah Petral. Bagaimana posisi Petral selama ini di Pertamina dalam menjalankan fungsinya," ujar Dwi saat ditemui di kawasan kawasan Banjir Kanal Timur (BKT) Jakarta, Minggu (30/11).
BACA JUGA: Minyak Dunia Anjlok, Harga BBM Tak Langsung Turun
Lalu apakah Petral akan dibubarkan? "Soal itu, apakah kita akan memperbaiki yang ada di Petral atau melakukan perubahan secara total, itu perlu beberapa waktu lagi, kami sedang mengkaji," ujar mantan PT Semen Indonesia ini.
Seperti diketahui, beberapa pihak menginginkan Petral dibubarkan saja. Alasannya, Petral justru dijadikan untuk alat korupsi para pejabat dan petinggi-petinggi lama Pertamina.
BACA JUGA: Tiap Malam Harga Cabai Rawit Naik
Belakangan isu Petral dijadikan sebagai ajang korupsi semakin merebak. Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki Pertamina itu diduga dijadikan alat untuk mendapatkan komisi dari ekspor dan impor minyak bagi orang-orang tertentu. Karena berdomisili di Singapura, Petral menjadi sulit untuk dikontrol.(chi/jpnn)
BACA JUGA: Tekan Biaya Logistik, Kemenhub Desak Pelni Perbanyak Angkut Barang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusdi Kirana Ingin Bawa Bos Airbus dan ATR Bertemu Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi