jpnn.com - BATURAJA - Penyidikan Satreskrim Polresta Palembang terhadap kasus prostitusi yang melibatkan dua muncikari di bawah umur, yakni BD (17) dan DA (17) terus berlanjut.
Penyidik masih terus mendalami keterangan dua tersangka itu atas dugaan jaringan prostitusi para daun muda itu. Dari pengakuan kedua tersangka sebelumnya, mereka memiliki enam anak buah.
BACA JUGA: Usai Dicekoki Miras dan Dicabuli, Siswi SMP Dijual ke Muncikari
Semuanya dipekerjakan secara freelance, sesuai dengan panggilan dan permintaan lelaki hidung belang yang memesan. Mereka hanya berkomunikasi dengan para korban jika mendapat pesanan.
Kata Kasatreskrim Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede SIK, rata-rata perempuan yang disediakan kedua muncikari masih muda. “Sebagian berstatus mahasiswi,” tuturnya. Harganya bervariatif. Mulai Rp 1,2 juta sampai Rp 1,5 juta untuk sekali kencan singkat.
BACA JUGA: Istri Sendiri Ditonjok Mukanya, Gara-gara Facebook
Kedua tersangka telah menjalani bisnis ini sejak setahun terakhir. Mereka hanya meminta upah jasa mengantar dan mencarikan perempuan pesanan dengan kisaran Rp 200-400 ribu. “Yang kami fokuskan sekarang menyelidiki jaringan dari kedua tersangka ini,” tandas Maruly.
Penyidik akan memeriksa resepsionis salah satu hotel di kawasan Kalidoni yang jadi tempat transaksi dalam penangkapan dengan metode undercover buy pada Rabu (27/4) malam. Jika diperlukan, polisi juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, terkait status BD yang merupakan pelajar salah satu SMA di Palembang. (gsm/aja/ce1/ray/jpnn)
BACA JUGA: Curi Motor, Eh...Mogok, ya Remuukkkk
BACA ARTIKEL LAINNYA... Psikolog Akan Menilai Perkembangannya
Redaktur : Tim Redaksi