jpnn.com - JAKARTA - Transkrip pembicaraan per telpon yang disebut-sebut antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Jaksa Agung Basrief Arief terkait penanganan kasus dugaan korupsi proyek armada Transjakarta beredar saat aksi Progres 98 di Kejaksaan Agung, Rabu (18/6). Transkrip pembicaraannya seputar upaya menghindarkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo terkait penyidikan dugaan korupsi pengadaan Transjakarta.
Progres 98 yang terdiri dari mantan aktivis 1998 mengedarkan salinan transkripan itu ketika mendatangi Kejaksaan Agung, Rabu (18/6). Tujuannya untuk menyampaikan surat ke Jaksa Agung, Basrief Arief agar mengklarifikasi transkrip dari pembicaran per telpon itu.
BACA JUGA: Pertamina Andalkan Armada Kapal untuk Angkut Migas
"Semua ini harus diungkap seterang-terangnya, agar menjadi arus perlawanan terhadap mafia peradilan di negeri ini," kata Ketua Progres '98 Faizal Assegaf sembari membagi-bagikan kertas berupa isi transkrip itu kepada wartawan di Kejagung, Rabu (18/6).
Transkrip yang menurut Faizal berasal dari pembicaraan Megawati dan Basrief itu berdurasi 3 menit 12 detik. Pembicaraan per telpon itu dilakukan pada 3 Mei 2009 pukul 23.09.
BACA JUGA: Punya Anak Desainer, Prabowo Dianggap Paham Industri Kreatif
Faizal menjelaskan, pada 6 Juni 2014, pihaknya usai melaporkan gratifikasi yang diduga dilakukan calon presiden Jokowi kepada KPK, dihampiri oleh seseorang yang mengaku utusan pimpinan KPK, Bambang Widjojanto. Faizal tak menyebutkan nama orang itu meski meyakini bahwa yang bersangkutan adalah pegawai KPK. Sebab, kata Faizal, saat itu orang tersebut menggunakan kemeja putih tembus pandang dan kaos di balik kemeja transparan itu bertuliskan KPK.
"Dia membuntuti kami sejak sore dan memberikan transkrip pembicaraan dan memperdengarkan isi rekaman. Awalnya saya ragu, tapi saya mendengar jelas suara (diduga) Megawati sehingga saya yakin," ujar Faizal.
BACA JUGA: Jadi Alat Pemerasan, SE Penggantian Honorer Bodong Batal Diterbitkan
Selain itu, Faizal berharap pihak-pihak yang disebutkan dalam transkipan tersebut yakni Megawati, Trimedya Panjaitan, Surya Paloh, dan Todung Mulya Lubis termasuk termasuk Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto melakukan klarifikasi.
Ketika disinggung soal keaslian rekaman tersebut, Faizal meminta agar pihak berwenang seperti kepolisian membongkarnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terkait Kasus Transjakarta, Dirut Saptaguna Digarap Kejagung
Redaktur : Tim Redaksi