BACA JUGA: Pasundan Ekspres Laporkan Perampasan ke Polisi
Bahkan ia kini harus dirawat di IGD RSUD Subang karena menjadi korban pemukulan pelaku penggeledahan.Menurut penuturan Epid, pelaku penggerebekan itu berjumlah lebih dari 20 orang
BACA JUGA: Memory Card Wartawan Pasundan Dirampas
Pada saat bersamaan dari sebelah barat rumah Eep juga beberapa orang meloncati pagarBACA JUGA: Rumah Bupati Subang Diserbu Orang Tak Dikenal
“Sepertinya mereka terlatih, dalam waktu sebentar mereka sudah mengepung rumah Pak EepAda yang di jalan, di atas loteng, masuk ke ruangan tengah dan lainnyaMereka mengacungkan senjata jenis FN,” tutur Epid saat ditemui Pasundan Ekspres di IGD RSUD Subang, Jumat (25/3)Dalam waktu sekejap, sekitar delapan orang yang memasuki rumah itu mengumpulkan keluarga EepPada saat itu ada istri Eep Hj Nina Hidayat, dua orang anaknya Tiara dan Dinda, serta tiga orang pembantu.
“Anak Pak Eep menangis histeris, juga Ibu (Nina, red)Mereka menanyakan posisi Pak Eep, bahkan jumlah bambu runcing yang dibuatSaya jawab seadanya, memang saya tidak tahu Pak Eep dimana,” ujarnya.
Menurut Epid, orang tak dikenal itu bertindak kasarMasuk ke semua ruangan dan mengacak-ngacak barang-barang di rumah Eep dan mengintrogasi semua yang ada di rumahEpid mengaku dipukul oleh pelaku penggeledahan rumah Eep setelah bersitegang menanyakan surat tugas penggeledahan dan tanda pengenalMeski petugas itu sudah menunjukannya, tak urung Epid tetap dipukul, diborgol dan diseret ke mobil mereka
“Anggota LSM Lasgo Adung sempat mau melerai saya saat berkelahi, tapi ia juga kena pukulSaya berusaha menanyakan surat perintah dan menanyakan mereka dari mana,” tambahnya.Setelah diborgol, Epid melihat seseorang yang diduga mengenakan baju seperti seragam kejaksaan menginstruksikan agar menggotong dirinya“Saya digotong dan dilempar ke dalam mobilDi dalam hanya ada seorang dan sopirSebelumnya saya mendengar orang itu (diduga menggunakan pakaian Kejaksaan, red) menginstruksikan seseorang untuk mengambil kamera Budi Santoso (wartawan Pasundan Ekspres, red),” bebernya.
“Diantara mereka ada yang bilang ‘awas ada wartawan’Pokoknya mereka sangat kasar, ada warga yang melihat, mereka langsung ancam dan ditanyain identitas,” timpalnya.Dikatakan, dari beberapa orang yang masuk ke rumah Eep, empat orang diantaranya membawa pistol jenis FNSedangkan yang di luar diduga membawa senjata laras panjang dalam sebuah tasMereka semua mengenakan topi dan jaket warna gelapBerbadan tegap“Saya tahu persis beberapa orang itu,” timpal Epid.
Setelah warga dan pendukung Eep mulai berdatangan, rombongan orang tak dikenal yang penggeledahan rumah Eep langsung keluarSementara dia, dibawa ke kantor Kejaksaan Negeri SubangDi dalam mobil, Epid sempat kembali dipukulPelaku marah dan sesumbar mengancam Eep“Eep telah melawan negeraBesok (jumat, red) sudah menjadi DPO (Daftar Pencarian orang) dan bisa ditembak di tempat,” demikian Epid menirukan seorang pelaku penggerebekan saat di dalam mobil.
Setelah tiba di Kejari, Epid duduk di ruang lobiSeorang diantara mereka bahkan ada yang hampir memukul Epid dengan kursi tapi dilerai oleh kawannya sendiriIa kemudian dibawa ke ruang Kepala Kejaksaan Negeri SubangDi lokasi itu, ia dipukuli oleh belasan orangDisana mereka kembali menanyakan kegiatan dan posisi Eep.
“Saat memasuki Kejari, disana ada beberapa petugas tapi tidak melakukuan apa-apaSaya tahu persis, itu di ruang KejariDisana saya dipukuli, terutama pada bagian kepalaDisana saya lihat ada satu orang yang saya kenal dan memakai pakaian pejabat negaraSaya masih ingat wajah mereka,” kata Epid menceritakan kejadian itu.
Setelah diintrograsi sekitar 40 menit, Epid dilepaskan dan diberi uang Rp200.000 untuk berobatOrang tersebut menyuruh Epid agar tidak buka mulut dan mengaku jatuhBukan dipukuli.Kemudian pria berbadan tinggi besar ini menelpon temannyaKarena menunggu lama, Ia jalan kaki hingga ke depan kantor Bulog SubangSetelah bertemu beberapa temannya, diantaranya anggota DPRD Subang Fraksi PDIP Panji Supriadi, Epid kemudian dilarikan ke IGD RSUD dalam keadaan tak sadarkan diri.
Kepada Pasundan Ekspres Epid menunjukan surat yang ia terima dari pelaku penggerebekan itu bernomor Print-254a/O.2.5/Fd.1/03/2011 Penggeledahan/ Penyegelan/Penyitaan dan Penitipan yang diduga mengatas namakan Kejati Jawa BaratDi sana tertera 10 nama jaksa yang ditugaskan untuk melaksanakan tugas tersebut.
Sementara itu, Bupati Eep Hidayat tadi malam muncul di Rumah DinasDia melakukan Yasinan didampingi Sekda Rahmat Solihin dan Ketua DPRD Atin SupriatinHal itu dibenarkan Anggota Fraksi PDIP dari Komisi B DPRD H Suraden yang ditemui Pasundan Ekspres di Mapolres Subang saat mengantar Epid untuk melakukan pelaporan“Bupati tadi malam adaAlhamdulilah dalam keadaan sehat wallafiat,” katanyaDisinggung dalam pertemuan Yasinan membahas soal penggerebekan, tambah Suraden, Bupati Eep tidak membahasnya“Bupati hanya menyatakan bahwa dia tidak bersalah dalam kasus Biaya Pemungutan (BP) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB),” timpalnya.
Terkait soal penggerebekan di rumah pribadi Bupati Eep, Suraden menyoroti kinerja anggota Satpol PP yang saat kejadian tidak optimal melakukan pengamananDiduga saat kejadian penggerebakan, CCTV yang biasanya digunakan untuk mengawasi para tamu, malam dicabut kabelnya dan televisinya digunakan nonton pertandingan olahraga
“Seharusnya, anggota Satpol PP tetap siaga melakukan pengawalan rumah pribadi Bupati Subang Eep HidayatKejadian Jumat malam (23/5) jika tetap siaga, mungkin kamera pengawas tetap merekam kejadian itu dan bukti-bukti siapa orangnya yang melakukan tindakan di rumah Bupati Eep, bakal terekam,” tegasnya.(tim/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stres, Mantan TKW Dipasung
Redaktur : Tim Redaksi