JAKARTA- Ancaman krisis listrik di Makassar terkait sengketa gan Sengkang dengan Pemkab Wajo akan segera berakhirBadan Pelaksana kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (BP MIgas) memastikan PT EEES akan segera mengalirkan gas ke PLTG Sengkang
BACA JUGA: Pusat Diminta Lebih Perhatikan Maluku, Papua, Papua Barat
" Dalam beberapa jam ke depan, PLTG Sengkang akan segera normal kembali," kata Kepala Hubungan masyarakat dan kelembagaan BP Migas Sulistya B Hastuti Wahyu kepada JPNN di Jakarta, Selasa (4/5) malam.Sulistya menegaskan, pihaknya telah mendapatkan jaminan keamanan dari aparat keamanan setempat, Polda dan juga Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan bahkan juga dari Pemkab Wajo
BACA JUGA: LAMPUNG : Masyarakat Film Kecam Cowboys Kuta
Menurutnya, memang untuk kembali mengalirkan gas ke PLTG Sengkang memerlukan waktu yang cukupMenurut Sulistya, BP Migas mengalami kerugian atas tidak beroperasinya dalam beberapa hari terakhir
BACA JUGA: NAD : Oknum Polisi Diringkus Warga Saat Kencani Janda
Namun begitu, sampai kemarin BP Migas belum mengkalkulasi seberapa besar kerugian tersebut"Yang pasti, bukan hanya BP Migas yang mengalami kerugian, puhak-pihak lain dan juga masyarakat luas juga mengalami kerugian yang sama," katanyaSebelumnya, Gubernur Yasin Limpo memang meminta khusus EEES untuk segera mengoperasikan dan memaksimalkan aktivitasnya agar bisa memasok gas yang dibutuhkan PLTG SengkangBegitu pula dengan PLTG, Syahrul meminta segera beroperasi agar dapat memasok daya ke sistem kelistrikan Sulsel yang sampai kemarin mengalami defisit hingga 152 Megawatt (MW).
"Saya bersama bupati meminta masyarakat tidak membuat reaksi yang bisa menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran terhadap laju investasiSemua harus berjalan dalam situasi yang kondusif," imbau gubernur.
Mengenai tuntutan dana bagi hasil pengelolaan gas sebesar 12 persen kepada pemerintah daerah, Syahrul mengaku belum mengetahui apakah dapat dipenuhi EEES atau tidakDia hanya meminta krisis listrik segera diakhiri dengan mengaktifkan kembali PLTG SengkangTentu saja, untuk itu EEES harus terlebih dahulu beroperasiSyahrul mengakui, untuk kembali beroperasi seperti sebelum terjadi pendudukan wilayah operasional EEES oleh warga, tidak semudah yang dibayangkan"Semuanya butuh prosesTidak seperti saklar, langsung jalanTapi sudah diminta, kalau bisa hari ini," ujarnya.
EEES sendiri merupakan kontraktor yang berada dibawah BP Migas dan merupakan pemasok tunggal gas ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) SengkangGubernur mengingatkan, aksi pendudukan warga terhadap EEES tidak akan menyelesaikan persoalanSebaliknya, menimbulkan masalah baru yang dampaknya dirasakan seluruh masyarakat Sulsel, yaitu terjadinya krisis listrik yang berujung pada pemadaman bergilir.Untuk diketahui, pasokan daya dari PLTG Sengkang ke sistem kelistrikan Sulsel mencapai 195 MWItu setara dengan 22,32 persen dari 560 total daya terpakai di sistem kelistrikan Sulsel saat ini.
Pihak EEES sendiri menilai ancaman unjuk rasa yang dilakukan warga di wilayah kerjanya sudah sampai pada tahap mengkhawatirkanJaminan keamanan menjadi persyaratan mutlak operasionalGeneral Manager PLN Wilayah Sultanbatara, Ahmad Siang, berharap BP Migas dapat segera memasok gas ke PLTG SengkangDengan demikian, defisit 152 MW akibat keluarnya PLTG Sengkang dari sistem kelistrikan Sulsel, dapat segera teratasi (wdi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BATAM : Burung Tak Hidup Lagi, Tetap Saja Berbuat Cabul
Redaktur : Auri Jaya