jpnn.com, JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan PDIP, Gerindra, dan PKB berpeluang sangat besar menuju DPR. Sebab, rentang elektabilitas ketiga partai ini di atas empat persen yang juga merupakan syarat lolos parliamentary treshold.
Peneliti LSI Denny JA Ikrama Masloman menganggap wajar ketiga partai ini berpeluang lolos ke parlemen. Ketiga partai menikmati efek ekor jas capres atau cawapres.
BACA JUGA: Hasil Survei: PKB Satu-satunya Partai Islam yang Selamat
Menurut Ikrama, PDIP mendapat efek ekor jas dari majunya Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden 2019. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor kuat elektabilitas PDIP tertinggi di antara partai peserta Pileg 2019.
"Bahkan, efek itu cukup tinggi. Asosiasi Jokowi dengan PDIP begitu kental," kata Ikrama di Kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Sabtu (13/4) ini.
BACA JUGA: Sambangi KPK, PSI Nyatakan Siap Disadap
Selain PDIP, Gerindra juga menikmati efek majunya Prabowo Subianto sebagai capres 2019. Bahkan, kata dia, Gerindra juga menikmati efek ekor jas ketika Sandiaga Uno berstatus sebagai cawapres.
"Sama halnya dengan PDIP, Gerindra juga menikmati efek capres. Elektabilitas Gerindra menguat setelah Prabowo maju sebagai capres," ucap dia.
BACA JUGA: Survei: Elektabilitas Golkar dan Demokrat Terus Merosot
Selain PDIP dan Gerindra, PKB turut menerima efek ekor jas dari Pilpres 2019. Menurut Ikrama, rakyat melihat PKB dekat dengan cawapres Ma'ruf Amin. Sebab, keduanya beririsan dengan Nahdlatul Ulama.
"Asosiasi dengan Ma'ruf Amin ini kuat sehingga PKB terdongkrak elektabilitasnya," ungkap Ikrama.
Sebagai informasi, LSI Denny JA menyatakan PDIP, Gerindra, dan PKB berpeluang lolos ke parlemen. Catatan LSI Denny JA PDIP memiliki elektabilitas 26,7-31,1 persen, Gerindra sebesar 13,4-17,8 persen, dan PKB mencapai 4,5-9,0 persen.
LSI Denny JA menggelar survei pada 4 sampai 9 April 2019 dengan menggunakan metode multistage random samping.
Survei ini melibatkan 2000 responden yang memiliki hak suara di Pileg 2019. Survei dilakukan dengan cara tatap muka menggunakan responden.
Survei ini memiliki margin of error sekitar 2,2 persen. Oleh peneliti LSI Denny JA, angka margin of error, undecided voters, golput, dan swing voters, telah dimasukkan ke elektabilitas partai secara proporsional. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alvara Center: Enam Partai Gagal Lolos ke Senayan
Redaktur & Reporter : Adil