Efektifkan Penggunaan LNG di Maluku dan Papua, PLN Rancang Pola Khusus

Kamis, 17 November 2016 – 02:18 WIB
Ilustrasi. Foto dok Jawa Pos/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan membangun sebanyak 54 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Regional Maluku dan Papua.

Untuk mendukung proyek itu, Kepala Satuan Gas dan BBM PLN Chairani Rachmatullah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Regional Manager Kellog Brown and Root (KBR) Indonesia Keith Garry.

BACA JUGA: Penyelam Koarmatim Bantu Evakuasi Korban KM Tradisi 8

Melalui perjanjian kerja sama tersebut PLN akan mendapatkan sebuah rancangan pola logistik dan desain engineering yang optimal dan terintegrasi untuk pemanfaatan Liquefied Natural Gas (LNG) terutama di Indonesia Timur.

Desain ini merupakan bagian dari rencana pemerintah dalam menciptakan virtual pipeline untuk memasok gas ke Indonesia Timur.

BACA JUGA: Cinta Sebatas Rumah Mewah

"Hal ini sangat penting karena porsi penambahan pembangkit yang menggunakan gas dalam program 35 ribu MW cukup besar, yaitu 38 persen atau 13.400 Mw," ujar Chairani dalam siaran persnya, Rabu (16/11).

Adapun pemanfaatan gas oleh PLN terdiri dari gas pipa, gas terkompresi (CNG) dan gas cair (LNG).

BACA JUGA: 4 Kapal Nelayan Vietnam Berbendara Malaysia Ditangkap sedang Curi Ikan

Ketiganya bisa menggantikan utilisisasi bahan bakar minyak di masa depan. Dalam bauran energi, gas menempati urutan tertinggi kedua pemakaiannya di sektor kelistrikan Indonesia.

"Di masa depan, penggunaan bahan bakar fosil akan semakin dikurangi dan akan digantikan dengan alternatif lain seperti energi terbarukan dan LNG sehingga porsi penggunaan LNG akan meningkat sekitar 300 persen pada 2025," katanya.

Keuntungan lain menggunakan gas dibandingkan bahan bakar minyak adalah lebih bersih, ramah lingkungan, dan menurunkan biaya pokok produksi serta operasi pemeliharaannya.

Namun, sambung Chairani, kendala utama menggunakan gas ini ada di transportasi atau logistik, dan penyimpanannya.

"Karena itu perjanjian kerjasama ini akan sangat berguna dalam memastikan pola logistik yang dipilih adalah yang workable, efisien dan memastikan optimalisasi penggunaan gas untuk PLTG, khususnya di Indonesia Timur," tandas dia.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri ATR: Tarif Baru UTWO akan Dikaji Ulang secara Menyeluruh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler