jpnn.com, JAKARTA - Project Leader and Founder Emotional Health for All (EHFA) Sandersan Onie menyebut jumlah tenaga kesehatan mental di Indonesia tidak sebanding dengan penduduk yang sangat besar.
Diketahui, jumlah tenaga kesehatan mental tercatat 4.400 orang untuk 250 juta penduduk Indonesia.
BACA JUGA: Lestari Moerdijat Minta Jaga Kesehatan Mental Anak, Ini Tujuannya
"Hanya ada psikolog dan psikiater 4400 sampai 4500," kata Sandy sapaan Sandersan Onie di Jakarta, Kamis (20/10).
Dia mengatakan angka tenaga kesehatan mental itu perlu ditambah mengingat penelitian terakhir menyatakan angka bunuh diri di Indonesia yang tunggi.
BACA JUGA: Rayakan Hari Kartini, Grant Thornton Indonesia Dukung Pengembangan Kesehatan Mental Perempuan
Menurut Sandy, angka bunuh diri di Indonesia setidaknya empat kali lipat dari yang dilaporkan.
Sementara itu, angka upaya bunuh diri mencapai tujuh hingga 24 kali lipat dari angka kematian akibat bunuh diri.
BACA JUGA: Lovingurself, Mengampanyekan Kesehatan Mental Melalui Instagram
"Ada juga angka upaya bunuh diri, karena tidak semua orang yang melakukan upaya itu meninggal," lanjut Sandy.
Dia mengatakan para ahli dan pemberi pengaruh di dunia maya sebenarnya sudah mulai membagikan topik mengenai kesehatan mental.
Namun, kata Sandy, masyarakat cenderung mendiskriminasi dan mengucilkan orang yang mengalami gangguan kesehatan mental.
Dia mengatakan masyarakat juga masih menganggap kesehatan mental dan bunuh diri sebagai sesuatu yang tabu.
Menurut Sandy, kesehatan mental sebenarnya berkorelasi dengan ekonomi, semisal produktivitas seseorang atau kelompok jadi terganggu.
"Kesehatan mental dan bunuh diri berdampak besar pada ekonomi, dengan perkiraan biaya Rp 582 triliun per tahun dalam kematian dan hilangnya produktivitas," katanya.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental dan memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, EHFA sendiri bakal mengadakan Indonesia Mental Health Movement "It Starts and Ends with Us" pada 29 Oktober 2022 di The Kasablanka Hall, Kota Kasablanka Mall Lantai III.
Acara itu merupakan kerja sama antara EHFA, Yayasan Kesehatan Umum Kristen (YAKKUM), dan Black Dog Institute.
EHFA dan para pihak yang terlibat mengajak masyarakat untuk mulai sadar akan pentingnya memprioritaskan kesehatan mental dan mawas diri. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahli Ini Sebut Tenaga Kesehatan Perlu Divaksin 4 Kali
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Aristo Setiawan