jpnn.com, JAKARTA - Pesepak bola Indonesia yang kini bermain di klub Polandia, Lechia Gdanks, Egi Maulana Vikri mengakui kariernya tak bisa dilepaskan dari peran Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan.
Hal itu diungkapkan Egy dalam program bincang santai bersama Menpora Zainudin Amali via live Instagram pada Minggu (10/5).
BACA JUGA: Egy Maulana Vikri Sebut Atmosfer Penonton di Polandia Tak Segila di Indonesia
Egy menegaskan ia bisa menjadi seperti yang sekarang karena pernah digembleng di sekolah tersebut.
Setelah lima tahun di sana, dia berhasil lulus dan mencapai keberhasilan di masa depannya.
BACA JUGA: Napi Asimilasi Berulah, Melakukan Perbuatan Keji, Polisi Tak Beri Ampun, Dooor! Dooor!
Dia menjelaskan, ada sosok seperti Bagja, bapak angkatnya serta Raden Isnanta, yang menjadi pemangku kebijakan saat dirinya berhasil diterima di SKO Ragunan.
Egy bahkan diterima di Ragunan meski usianya masih belum masuk. Dia mendapatkan posisi khusus, karena dilihat bakatnya sudah ada, sehingga tinggal dikembangkan oleh SKO Ragunan.
BACA JUGA: Info Terbaru Soal Gadis Muda Berkawat Gigi yang Tewas Usai Berbuat Terlarang di Hotel
"Pertama Pak Bagja bawa saya ke Jakarta. Terus Pak Bagja hubungi Pak Isnanta, mereka bicara ada pemain, dan Pak Isnanta juga bilang ke pelatih di SKO Kemenpora di Ragunan, mereka lihat saya, dan latihan untuk beberapa minggu, setelah itu mereka komunikasi dan menerima saya di SKO Ragunan," katanya.
Pemain 19 tahun itu memaparkan, memang pintu masuknya berhasil berkarier di kancah internasional karena dapat kesempatan ke Jakarta dan digembleng di SKO Kemenpora selama beberapa tahun.
BACA JUGA: Gadis Muda Berkawat Gigi Diduga Meninggal Dunia Usai Berbuat Terlarang di Hotel
"Jadi mereka itu yang buka karier saya di kancah internasional. Iya, perjalanan karier saya tak bisa dilepaskan dari SKO Ragunan," terangnya. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad