jpnn.com, JAKARTA - Kontribusi sektor pertanian terbukti mampu menjadi penyelamat perekonomian Indonesia di saat sektor lainnya nyaris lumpuh akibat terdampak pandemi Covid-19.
Hal ini terlihat dari peningkatan kontribusi sektor pertanian pada Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal III yang semakin menguat menjadi sebesar 14,58 persen.
BACA JUGA: PPPK Penyuluh Pertanian Mengajukan Permintaan ke Mentan
Melihat tren tersebut, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB) Sahara memprediksi sektor pertanian masih akan terus tumbuh pada kuartal berikutnya.
Selain mengapresiasi kinerja sektor pangan, hal ini bisa dilihat dari kebutuhan masyarakat yang setiap tahun terus bertambah. Apalagi pangan merupakan kebutuhan dasar yang wajib terpenuhi setiap hari.
BACA JUGA: Mentan SYL Lepas Ekspor Perdana Pakan Ternak ke 7 Negara di Asia dan Eropa
"Agriculture merupakan sektor basis di Indonesia dari dulu, sekarang dan di masa yang akan datang. Apalagi saat pandemi seperti sekarang pengeluaran masyarakat terhadap kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier pasti berkurang," ujar Sahara dalam keterangannya, Minggu (8/11).
Sahara menyebutkan, pengembangan sektor pertanian dalam arti luas dari hulu ke hilir harus menjadi fokus utama pemerintah ke depan.
BACA JUGA: Chandra Sebut Mahfud MD Menggunakan Kalimat Kasar
Namun begitu, pertanian tetap tidak bisa mengesampingkan sektor-sektor penunjang lainya seperti perindustrian dan perdagangan.
"Di kuartal ketiga ini sudah semakin meyakinkan kita semua bahwa sektor pertanian memang menjadi penyelamat perekonomian Indonesia," ucap Sahara.
Untuk memperkuat kinerja pemerintah di sektor ini, Sahara mendorong pemerintah untuk terus melakukan pembenahan di setiap level value chain sektor pertanian.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pengembangan industri hulu, penerapan smart farming di tingkat onfarm, pengembangan industri hilir, dan perbaikan sistem logistik.
"Kemudian pengembangan pemasaran juga perlu dilakukan sertab penyediaan infrastruktur yang berkualitas dan sistem pembiayaan pertanian," tandasnya.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa pertumbuhan sektor pertanian pada Kuartal III mencapai sebesar 2,15 persen (y-on-y) atau sebesar 1,01 persen (q-to-q).
Pertumbuhan tersebut membuktikan kinerja sektor ini masih baik ditambah kondisi harga komoditas pangan seperti kelapa sawit dan kedelai di pasar internasional pada triwulan ke III meningkat secara (q to q) maupun (y on y).
Masih berdasarkan catatan BPS, 7 sektor untuk lapangan usaha secara tahunan masih tumbuh positif. Ketujuh sektor itu di antaranya sektor pertanian, real estate, jasa kesehatan, dan pengadaan.(*/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam