jpnn.com - JAKARTA - Senior Economist DBS Group Radhika Rao menyampaikan prediksinya soal pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023.
Ekonom itu menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 bisa mencapai lima persen.
BACA JUGA: Sutarmidji Berharap Silabis ISMI Berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Pertumbuhan ekonomi itu karena ditopang oleh permintaan dalam negeri yang kuat.
"Kami memproyeksikan pertumbuhan sebesar 5,4 persen pada 2022 dan sekitar 5 persen pada 2023 dengan dukungan permintaan domestik yang mengimbangi sebagian permintaan eksternal yang sedang kesulitan," katanya dalam Group Interview yang dipantau di Jakarta, Selasa.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Puji Erick Thohir Jago Ekonomi Global
Dia menambahkan investasi juga diperkirakan akan tumbuh di 2023. Hal itu dikarenakan dukungan kebijakan pemerintah yang menurunkan subsidi bagi masyarakat dan membuka ruang bagi pengeluaran pemerintah untuk pembangunan.
Perekonomian nasional di 2023 diperkirakan juga akan makin pulih dari dampak pandemi Covidi-19, terjadi penurunan jumlah pengangguran, dan pemulihan sektor jasa termasuk pariwisata.
BACA JUGA: Jubir Muda PKB Mengingatkan Startup: Jangan Menjadikan Keadaan Ekonomi Global Alasan Melakukan PHK
"Upah minimum diperkirakan akan naik rata-rata sebesar 7,4 persen dengan peningkatan tertinggi mencapai 10 persen di 2023 setelah pertumbuhannya rata-rata hanya sebesar 1 persen dari 2021 sampai 2022," katanya.
Ekspor akan melambat di 2023 dibandingkan 2022 karena harga-harga komoditas unggulan Indonesia berpotensi menurun, meskipun tidak kembali ke level sebelum pandemi Covid-19.
Adapun inflasi diperkirakan akan dikelola dengan lebih baik dan turun ke level 4 persen secara tahunan atau lebih rendah dari 2022 yang sudah mencapai 5 persen.
"Inflasi akan lebih baik dan berpotensi turun dengan lebih cepat di 2023. Di semester I 2023 inflasi mungkin lebih tinggi, tetapi akan lebih rendah di semester II 2023," ungkap dia. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi