jpnn.com, BATAM - Sejumlah pengusaha di Kota Batam meminta kepada Gubernur Kepri Nurdin Basirun dan MenPAN-RB Asman Abnur segera mengevaluasi kinerja pimpinan Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Hal itu disampaikan pada pertemuan sejumlah pengusaha, Gubernur Kepri dan MenPAN-RB di A2 Foodcourt Nagoya, Kamis (11/5) pagi.
BACA JUGA: Pemerintah Rencanakan Kirim Bahan Pokok via Udara
"Kami tadi fokus bahas pertumbuhan ekonomi Batam yang hanya tumbuh 2 persen. Artinya kita minus. Karena faktor konsumsi saja makanya pertumbuhan biasanya menyumbang 5 persen," kata Ketua Apindo Kepri, Cahya usai pertemuan.
Menurut Cahya, kalau hanya pertumbuhannya dua persen artinya pertumbuhan minus dua persen. "Ini sangat memprihatinkan," tambahnya.
BACA JUGA: Menpora Siap Dukung Dana Pembangunan Sport Centre di Kepri
Menurut Cahya, data pertumbuhan ekonomi Kepri yang hanya 2 persen disampaikan kepala BI Kepri. Artinya Batam sebagai pusat investasi dan ekonomi sudah sangat terpuruk.
“Ini bagai sebuah tanda lonceng kematian buat ekonomi Batam," katanya
BACA JUGA: Luar Biasa! Pemborosan Uang Negara Capai Rp 392 Triliun
Apindo mengakui sudah berkali-kali menyampaikan masalah ini kepada seluruh stakeholder terkait.
"Tapi sampai saat ini blm ada kebijakan yg diambil pemerintah pusat utk memperbaiki situasi ini," katanya.
Apindo minta agar kinerja BP batam segera dievaluasi. Menurut Cahya, untuk menilai kinerja biasanya cukup 100 hari kerja. "ini sdh setahun lebih, makin lama makin parah. Apa mau dibiarkan batam hancur baru diperbaiki?" katanya.
Dia menuding, yang paling bertanggung jawab dengan siatuasi saat ini tentu pimpinan BP Batam. "Kenapa selama kepimpinannya, Batam semakin merosot. Kami mau komunikasi juga sulit, lalu bagaimana mau bangun Batam bersama-sama," katanya.
Menurutnya, pengusaha punya andil besar memajukan Batam.
"Apakah kami semua yang pernah membangun Batam, dianggap seprti bandit dan mafia-mafia lahan, sehingga BP Batam enggan berkomunikasi dengan kami. Jangan lupa, kami membangun Batam dr nol, dengan jatuh bangun jatuh bangun, kami benar-benar tidak rela saat ini Batam dihancurkan oleh orang-orang yang justru tak pernah bangun Batam," katanya.
Dia meminta Gubernur selaku pimpinan tertinggi daerah harus benar-benar berani bersikap dan bertindak untuk segera selamatkan Batam. "Jangan bersabar-sabar lagi. Batam sudah mau hancur," katanya.
Sementara itu ketua Kadin Batam Jadi Rajagukguk mengatakan kondisi ekonomi Batam saat ini sangat memprihatikan. Menurutnya faktor utamanya adalah pelayanan publik yang masih jauh dari kata memuaskan.
"Selain karena kondisi ekonomi dunia. Pelayanan publik belum lancar," katanya.
Dia juga menyayangkan sikap pemerintah baik Provinsi Kepri, Pemko Batam dan BP Batam yang seolah-olah tidak mau tahu dengan situasi ini.
"Belum ada langkah-langkah yang serius dari pemerintah untuk mengambil kebijakan dan keluar dari kebijakan ini," katanya.
Dia berharap pemerintah pusat bisa langsung melihat langsung kondisi di Batam seperti apa saat ini. Banyak perusahaan yang tidak ada order sehingga memilih untuk tutup sementara. Pengangguran di mana-mana. Investor juga tidak bertambah.
"BP Batam mana investornya. Dan mana langkahnya untuk menghidupkan investasi di Batam. Bahkan IPH sempat terhenti yang berimbas kepada perekonomian di Batam," katanya. (ian)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Ojek Online, Ratusan Pengojek Pangkalan Serbu Gedung DPRD
Redaktur & Reporter : Budi