Ekonomi Indonesia Tumbuh di Tengah Krisis

Rabu, 21 Desember 2011 – 15:23 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Komite Ekonomi Nasional (KEN) percaya ekonomi Indonesia tetap tumbuh positif pada 2012 di tengah gejolak pasar keuangan dunia dan resesi di kawasan EropaPertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan diperkirakan melaju pada kisaran 6,3 persen - 6,7 persen

BACA JUGA: Pengesahan UU Pengadaan Tanah

Perkiraan itu disampaikan KEN dalam seminar bertajuk “Prospek Ekonomi Indonesia 2012” yang digelar di Hotel Crown Plaza, Jakarta, kemarin (19/12).

Seluruh anggota KEN yang diketuai Chairul Tanjung hadir dalam seminar tersebut

Hadir pula Menko Ekonomi Hatta Rajasa, beberapa wakil menteri dan para pengusaha

BACA JUGA: Krisis, Pariwisata Digenjot

”Krisis utang di Eropa akan mempengaruhi perekonomian kita seperti menurunkan ekspor
Tetapi secara umum pertumbuhan tetap tinggi

BACA JUGA: IA-ITB Sukses dengan Hibah Riset

Kinerja ekonomi akan semakin baik jika pemerintah bisa mengatasi masalah korupsi, inefisiensi birokrasi dan infrastruktur,” kata Ketua KEN Chairul TanjungSementara Hatta mengaku sependapat dengan KEN bahwa ekonomi Indonesia akan terus tumbuh di tengah ketidakpastian situasi global.

”Pemerintah akan melakukan langkah responsif guna mencegah efek krisis sekaligus menjaga agar momentum pertumbuhan tidak terganggu,” kata HattaPemerintah, lanjut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini, memiliki otoritas, APBN dan regulasi Ketika ada peraturan yang menghambat harus segera diperbaikiMisalnya Peraturan Presiden No 54/2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah akan direvisi agar penyerapan anggaran semakin baik karena prosesnya tidak berbelit-belit.

Pria berambut perak ini mengaku kurang gembira dengan penyerapan APBN 2011 yang lambanHingga Desember ini ada sekitar Rp 200 triliun dana pemerintah yang mengendap di rekening BI Belanja pemerintah banyak menumpuk di triwulan keempat”Itu tidak memberikan daya dorong yang baik terhadap pertumbuhan ekonomi,” kata Hatta(dri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspor Tambang Mentah Dilarang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler