Ekonomi Indonesia Ungguli India dan Filipina

Jumat, 04 November 2016 – 10:01 WIB
BI. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Kondisi perekonomian Indonesia diyakini mulai mengungguli India dan Filipina.

Selama ini, India dan Filipina menjadi negara paling menarik di Asia.

BACA JUGA: Bank Dunia Suntik Indonesia Pinjaman Rp 5,2 Triliun

Ekspor nonkomoditas Indonesia diyakini mampu mengompensasi perlambatan harga dan ekspor komoditas, serta defisit infrastruktur.

Chief Economist Asia Deutsche Bank Taimur Baig menyatakan, momentum pertumbuhan Indonesia sedang membaik bila dibandingkan dengan tahun lalu.

BACA JUGA: Daging Sapi Impor Banjiri Pasar Jawa Timur

’’Pada Agustus, impor tahunan nonmigas berubah positif untuk kali pertama dalam dua tahun terakhir. Produksi juga meningkat,’’ ujarnya kemarin (3/11).

Makroekonomi pun terjaga dengan tingkat inflasi sesuai target sasaran 3–5 persen. Kebijakan Bank Indonesia melonggarkan sisi moneter diyakini berlanjut dengan pemotongan suku bunga perbankan.

BACA JUGA: Proyek 35 Ribu Mw Tunggu Jaminan Pemerintah

Yield obligasi Indonesia cukup menarik sehingga arus modal masuk mengalir deras. Dampaknya, nilai tukar rupiah menguat.

’’Kementerian Keuangan juga menunjukkan kehati-hatian pada fiskal dan ada optimisme tentang penerimaan tax amnesty yang melebihi ekspektasi,’’ jelas Taimur Baig.

Bank Indonesia menilai aksi demo hari ini tidak berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia.

Terbukti, nilai tukar rupiah masih stabil, bahkan cenderung menguat.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) kemarin ditutup menguat ke level Rp 13.050 per USD setelah sehari sebelumnya melemah di level Rp 13.058 per USD.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai, penguatan disebabkan konfidensi investor asing melihat perbaikan ekonomi Indonesia.

’’Rupiah stabil, bahkan menguat. Ekonomi kita juga sedang masuk dalam fase recovery sejak pertengahan tahun lalu,’’ katanya.

Penetapan suku bunga acuan Bank Sentral AS yang masih di level 0,5 persen tidak terlalu berpengaruh pada ekonomi Indonesia.

Aliran dana masuk (capital inflow) ke Indonesia hingga minggu lalu tercatat Rp 157 triliun.

’’Bahkan, sampai akhir tahun ini, kami perkirakan dana itu terus bertambah dan tidak ada potensi dana itu keluar lagi,’’ terangnya. (dee/rin/c14/noe/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsep Minimalis Ditinggalkan, Geser ke Estetika


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler