Ekonomi Masih Lesu, Ciputra Garap Vila Kelas Menengah

Kamis, 08 Juni 2017 – 18:43 WIB
Ciputra. Foto: Ciputra

jpnn.com, SURABAYA - The Taman Dayu kini mengembangkan produk yang membidik segmen menengah.

Produk itu diproyeksikan berkontribusi signifikan terhadap target penjualan tahun ini.

BACA JUGA: 3 Investasi yang Paling Menarik

Sebelumnya, The Taman Dayu berfokus menggarap rumah untuk segmen premium.

Direktur Ciputra Development Tbk Edy Mulyono menyatakan, secara umum perekonomian masih lesu sehingga berdampak terhadap pasar properti.

BACA JUGA: Teknologi Precast Percepat Pembangunan Hunian Vertikal

Padahal, upaya mendorong sektor properti sudah signifikan melalui revisi aturan loan to value dan suku bunga yang kompetitif.

’’Karena itu, kami memutuskan mengambil segmen menengah dengan harga rumah kurang dari Rp 1 miliar. Potensi pasarnya masih besar,’’ katanya, Rabu (7/6).

BACA JUGA: 3 Alasan Properti di Jabodetabek Bakal Melesat

Taman Dayu mengembangkan klaster baru The Saguara Resort Villa di atas lahan seluas tiga hektare.

Klaster tersebut berada di kelasnya yang dikelilingi vila berukuran kecil.

Selain mengikuti potensi pasar, produk yang menyasar segmen itu sudah lama habis.

Kalaupun ada, tinggal pasar secondary. ’’Meski secondary, harga vila kecil sudah mendekati Rp 1 miliar,’’ ujar Edy.

Strategi memasang harga di bawah harga pasar diyakini bisa mendorong pencapaian target penjualan.

Tahun ini target penjualan Taman Dayu mencapai Rp 100 miliar.

Hingga Mei lalu, target yang tercapai sekitar Rp 30 miliar.

General Manager The Taman Dayu Purnadi menyebutkan, kontribusi dari klaster baru tersebut sekitar Rp 60 miliar–Rp 70 miliar.

Jika semua bisa terjual pada tahun ini, target penjualan dapat terealisasi.

’’Kami mengedepankan konsep modern farmhouse. Setiap rumah akan ditanami aneka pohon buah-buahan tropis,’’ jelas dia.

Total, dalam satu klaster itu, terdapat 102 unit. Selain klaster baru tersebut, Taman Dayu masih memiliki stok rumah unit premium.

Menurut dia, meski pasar produk premium sangat tipis, potensi penjualan masih ada.

’’Sagamore masih tersisa 40 unit. Sebab, lahan Sagamore relatif luas mencapai 40 hektare,’’ terangnya. (res/c14/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperti Ini Kemudahan Membeli Properti di Singapura


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler