jpnn.com - JAKARTA - Banyak pihak menuding pemerintahan Joko Widodo saat ini kurang responsif dalam menyikapi memburuknya perekonomian dan penurunan nilai tukar rupiah. Sebab, pemerintah masih terlihat optimistis dan tenang-tenang saja meski sejumlah kalangan sangat khawatir dengan semakin merosotnya perekonomian nasional.
Namun, PDI Perjuangan sebagai partai penyokong utama pemerintahan saat ini tetap yakin Jokowi -sapaan Joko Widodo- akan mengambil kebijakan yang tepat. “Tentunya untuk bisa mengatasi berbagai persoalan yang terjadi,” kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto di Jakarta, Jumat (28/8).
BACA JUGA: BNN Terus Garap Anggota Dewan PDIP, Diduga Beri Ineks ke Mahasiwa Cantik
Dalam rangka penguatan rupiah, PDIP menyodorkan saran ke pemerintah. Yakni dengan menggenjot pemanfaatan rupiah di segala sektor. “Rupiah sebagai simbol kedaulatan moneter harus dipergunakan secara luas untuk kontrak-kontrak ekspor dan seluruh transaksi nasional,” katanya.
Hasto menegaskan bahwa partainya percaya Indonesia sudah memiliki banyak pengalaman menghadap persoalan yang jauh lebih berat sekalipun. Meski demikian, katanya, pemerintah tetap harus melakukan beberapa langkah konkret.
BACA JUGA: Instansi Dibubarkan, Bagaimana Nasib PNS-nya?
PDIP pun mendorong pemerintah untuk menggenjot program-program pro-rakyat guna menggerakkan sektor riil sekaligus mendorong tumbuh kembangnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terbukti menjadi penyelamat krisis 1998. “Sektor kerakyatan ini harus terus dipacu. Insentif pajak diberikan bagi seluruh kegiatan yang menciptakan lapangan kerja baru bagi rakyat,” cetusnya.
Selain itu Hasto juga meminta pemerintah segera duduk bersama dengan DPR untuk membahas penggunaan seluruh dana cadangan fiskal, dana sosial dan jika perlu melakukan realokasi anggaran untuk dipindahkan. “Untuk digunakan sebagai anggaran percepatan program padat karya di desa-desa,” cetusnya.(ara/JPNN)
BACA JUGA: BNN Pastikan Lolipop tak Mengandung Narkoba
BACA ARTIKEL LAINNYA... 22 Lembaga Dievaluasi, Siap-siap Ada yang Dibubarkan
Redaktur : Tim Redaksi