BACA JUGA: KPU Revisi Format Desain Surat Suara Pemilu 2009
Itulah hasil survei National Leadership Center (NLC) dan Taylor Nelson Sofers (TNS) yang dipublikasikan, Kamis (9/10)Survei tersebut dilakukan pada 15-26 September 2008
BACA JUGA: Soal Lambatnya DCS, KPU Berkelit
Popularitas SBY mencapai 34 persenSementara itu, popularitas Megawati Soekarnoputri hanya 22 persen
BACA JUGA: Kisah Istri-Istri Ketua Umum Parpol Mendampingi Suami
Di posisi ketiga ada Prabowo dengan 15 persenMantan Danjen Kopassus tersebut populer karena iklan yang gencarPosisi Prabowo berada di atas Sri Sultan dan Wiranto yang masing-masing mendapat empat persen''Kami melihat melejitnya Prabowo disebabkan iklannya yang menyentuh, tidak filosofis, dan mudah dicerna,'' ujar Presiden Direktur NLC Taufik BahaudinMenurut dia, selain Prabowo, salah seorang yang akan menjadi kuda hitam dalam pilpres 2009 adalah Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Survei yang dilakukan NLC dan TNS juga menanyakan kepuasan masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat iniMereka ditanya perbandingan situasi ekonomi saat ini dengan tahun laluDi antara 2.000 responden, 39 persen menjawab lebih burukHanya 27 persen yang menjawab lebih baik dan 34 persen menyatakan sama saja
Hasil survei tersebut mencerminkan dua fakta yang berlawananKetika mayoritas masyarakat merasa kondisi ekonomi lebih buruk, popularitas SBY justru meningkatMenanggapi hasil survei yang bertolak belakang tersebut, Taufik Bahaudin memaparkan, hal itu merupakan realitas mayoritas pemilih di IndonesiaMereka sangat memisahkan figur dengan institusi yang dipimpinnya''Mereka memisahkan antara SBY dan pemerintahMereka tidak memilih Megawati karena PDIP-nya,'' tegasnya
Menurut dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut, mayoritas pemilih kita masih memisahkan rasionalitas dengan emosionalJika mereka sudah mendukung idolanya secara emosional, faktor rasional sudah tidak dipertimbangkan.
Karena itu, dengan survei dan pendidikan politik masyarakat melalui media massa, Yanti Zein dari TNS berharap calon pemilih mampu berpikir secara rasional dalam menentukan pilihanSebab, kualitas figur yang terpilih mencerminkan kualitas pemilih.
Survei NLC dan TNS itu menggunakan metode random sampling melibatkan 2.000 responden yang tersebar di 30 provinsiTingkat kepercayaannya mencapai 95 persen dan sampling errors 2,5 persen.
NLC merupakan lembaga nonpartisan yang memperhatikan pengembangan dan perbaikan kepemimpinanDidirikan oleh 10 tokoh akademisi, pengusaha, dan militerDua purnawirawan di antaranya adalah mantan Kapuspen (Pusat Penerangan) TNI Marsekal Muda (pur) Graito Usodo dan Kolonel (pur) Nono Kadyono, mantan kepala Sub-Unit Psikologi Mabes TNI(cak/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DCS Telat, Lima Adukan KPU ke Bawaslu
Redaktur : Tim Redaksi