Ekonomi Singapura sudah Masuk Jurang Resesi

Orang Kaya Indonesia Ditengarai jadi Pemicunya

Jumat, 27 Februari 2009 – 06:03 WIB
Foto: AFP
SINGAPURA - Wabah resesi global akhirnya hinggap ke SingapuraNegeri mini namun paling kaya se-Asia Tenggara itu kemarin (26/2) resmi menyatakan resesi setelah untuk kali pertama dalam 33 tahun perekonomiannya mengalami kontraksi (tumbuh negatif) selama tiga kuartal berturut-turut

BACA JUGA: Bank Bukopin Syariah Berkomitmen Buka 50 Kantor Baru

Berkurangnya kunjungan orang kaya Indonesia untuk wisata belanja diduga sebagai pemicunya.

Berdasar laporan yang dirilis menteri perdagangan kemarin, produk domestik bruto (PDB) Negeri Merlion itu mencatat penurunan selama tiga triwulan berturut-turut
Masing-masing tumbuh lebih rendah 4,7 persen pada triwulan II 2008, minus 0,2 persen pada triwulan III 2008, dan minus 3,7 persen pada triwulan IV 2008.

Itu berarti perekonomian Singapura sudah masuk ke jurang resesi menyusul negara-negara Asia Pasifik lainnya seperti Jepang, Hongkong, dan Selandia Baru

BACA JUGA: Subsidi Pajak Karyawan untuk Gaji di Bawah Rp5 Juta

Bahkan, negara pulau itu memproyeksikan perekonomiannya bakal mengalami kontraksi pada 2009 dengan pertumbuhan minus 2 hingga minus 5 persen.

Mengutip data Departemen Statistik Singapura, sejumlah indikator ekonomi negara yang berpenduduk 4,8 juta jiwa tersebut memperlihatkan perlambatan di semua sektor
Di antaranya, di sektor jasa keuangan, pertumbuhan menurun drastis dari 16,9 persen pada 2007 menjadi 7,1 persen tahun lalu

BACA JUGA: Konversi Saham untuk Karyawan

Demikian pula dengan jasa perkulakan dan ritel, pertumbuhannya anjlok dari 7,3 persen (2007) menjadi 2,6 persen (2008).

Sektor konstruksi mengalami perlambatan pertumbuhan dari 20,3 persen menjadi 17,9 persenSektor hotel dan restoran melambat dari 5,1 persen menjadi 3,2 persenPertumbuhan sektor manufaktur anjlok drastis dari 12,6 persen menjadi minus 4,1 persenSatu-satunya sektor yang tumbuh adalah jasa informasi dan komunikasi, yakni dari 6,3 persen (2007) menjadi 6,9 persen (2008).

Bagaimana dampak mengerutnya ekonomi Singapura itu terhadap Indonesia ? Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan Raden Pardede menyatakan, resesi Singapura akan membuat duit orang-orang kaya Indonesia di Singapura habisNamun, secara umum, kata dia, resesi Singapura tidak akan banyak berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia.

''Porsinya tidak banyak ke kitaMayoritas eksposure Singapura adalah Eropa dan Amerika Serikat,'' ungkapnya.

Komisaris independen BCA itu juga membantah bahwa Singapura bakal menjadi pintu krisis gelombang kedua di Asia TenggaraMenurut dia, kondisi krisis saat ini telah menerpa semua negara, sehingga yang terjadi di Singapura hanya merupakan akibat dari yang terjadi di AS.

Sementara itu, menurut WNI yang menjadi direktur OEM (Original Equipment Manufacturer) Microsoft wilayah Asia Pasifik dan tinggal di Singapura Christanto Suryadarma, real domestic ekonomi Singapura masih cukup baik karena cadangan devisa pemerintah mencukupi''Reserve yang dimiliki pemerintah Singapura masih cukup dan relatif tidak banyak utangSemua berharap pada akhir 2009 bisa tarik napas lebih lega,'' jelas eksekutif kelahiran Porong, Sidoarjo, tersebut.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi menuturkan, dampak resesi Singapura akan banyak dirasakan sektor perbankan''Dampak resesi secara langsung mungkin tidakTapi, karena Singapura itu banyak kasih jasa dan finansial, jadi perbankan kita bakal lebih susah,'' ujarnya.(iw/wir/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Setujui Perpanjangan Sunset Policy


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler