jpnn.com - PANGKALAN BUN - Keberhasilan mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501, di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Sabtu (10/1) ini, belum diikuti kesuksesan Tim SAR menemukan Black Box.
Saat ini, ekor pesawat sudah ada di kapal Crest Onyx sedang dalam perjalanan merapat ke darat. Sementara kapal navigasi Jadayat masih berlayar berburu Si Kotak Hitam.
BACA JUGA: Dirut Garuda Pastikan tak Ada Penerbangan yang Ditunda
Kepastian tidak adanya Black Box di ekor pesawat diungkap Panglima TNI, Jenderal Moeldoko di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, sore ini. Moeldoko sengaja merapat ke pangkalan, menggunakan helikopter dari KRI Banda Aceh di mission area.
"Kami telah mengevakuasi ekor pesawat," tandas Moeldoko dalam jumpa pers di Pangkalan Bun.
BACA JUGA: Tegaskan Demokrat Masih Butuh SBY untuk Pemersatu
Keberhasilan Tim SAR mengevakuasi ekor pesawat seberat 5 ton ini pantas mendapat apresiasi. Untuk mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 itu harus melewati proses yang rumit. Ekor pesawat berhasil diangkat dari kedalaman sekitar 32 meter dengan menggunakan lifting bag (balon). Prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 2-3 jam. Hal ini dikarenakan mengisi udara pada lifting bag dilakukan dengan cara manual.
Setelah itu, pelan dan pasti plus penuh pengawalan personel di permukaan laut, ekor pesawat tersebut dituntun dan ditarik ke kapal Crest Onyx yang jaraknya hanya sekitar 100 meter, di tengah gelombang setinggi 2-3 meter plus kecepatan arus dan angin yang menambah dramatis proses evakuasi.
BACA JUGA: Apresiasi Audit Kemenhub, AP I Siap Lakukan Pembenahan
Butuh durasi sekitar 2 jam lebih, agar ekor pesawat akhirnya berhasil diangkat ke buritan Crest Onyx. "Kami mengapresiasi personel (tim yang mengevakuasi) dengan kenaikan luar biasa," tandas Moeldoko.
Sementara saat disinggung terkait Black Box, Moeldoko menyerahkan jawaban kepada Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi yang mendampinginya dalam jumpa pers tersebut. Namun Moeldoko sudah mengisyaratkan bahwa memang Tim SAR belum menemukan Kotak Hitam.
"Sekarang, 7 penyelam kita ikut di kapal Jadayat untuk siap menyelam jika ditemukan tanda-tanda Black Box," pangkas Panglima. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dihukum Kemenhub, Ini Pembelaan Garuda Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi