jpnn.com - MESKI resmi ditutup tahun lalu, ternyata eks PSK yang tinggal di eks Lokalisasi Tambakasri masih saja ada yang terjangkit HIV/AIDS. Hal itu diketahui setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan. Hasilnya, seorang pekerja di warung musik positif terjangkit virus mematikan itu.
Pemeriksaan kesehatan itu dilaksanakan pada Sabtu lalu (17/5). Semua mantan PSK dan mucikari dikumpulkan di balai RW VI Tambakasri, Kelurahan Morokrembangan. Total ada 50 orang yang mengikuti pemeriksaan. ”Saat itu hanya pemeriksaan. Hasilnya belum diketahui,” jelas M Arif An, anggota Pokja HIV/AIDS Kecamatan Krembangan, Rabu (21/5).
BACA JUGA: Lulus Tes, 100 Honorer K2 Batal Diangkat jadi PNS
Baru kemarin, kata dia, pihaknya mengetahui hasil pemeriksaan tersebut. Dari 50 orang yang diperiksa, ternyata satu orang positif terkena penyakit mematikan itu. Dia adalah eks PSK yang sekarang bekerja di warung musik Tambakasri.
Pokja dan Puskesmas Morokrembangan akan terus mengawasi penderita tersebut. Dia akan rutin memeriksakan kesehatannya agar selalu terpantau. Perempuan tersebut juga harus selalu menjaga kesehatan dan diminta tidak lagi menjajakan diri. Jika dia kembali bekerja menjadi PSK, virus itu akan menular ke orang lain.
BACA JUGA: Mulai Ditilang Hingga Diminta Copot Baju
Menurut Arif An, setelah wisma ditutup, banyak eks PSK yang bekerja di warung musik. Sebagian membuka usaha. Total ada sembilan warung musik yang selalu ramai saat malam. Diprediksi ada beberapa warung yang disalahgunakan.
Untuk itulah, lanjut ketua PC Muhammadiyah Krembangan itu, pihaknya akan aktif mengadakan pemeriksaan kesehatan. Dia juga akan berkoordinasi dengan kecamatan untuk mengawasi keberadaan warung musik agar tidak digunakan untuk prostitusi terselubung.
BACA JUGA: Bupati Bagi-Bagi Tips Kepemimpinan ke Pegawai Kemenkeu
Camat Krembangan Sumarno menyatakan selalu aktif mengawasi warung musik. ”Setiap minggu kami lakukan pengawasan ke lokasi,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya kemarin. Tidak hanya di Tambakasri, petugas juga menyisir warung musik di Dupak Bangunsari.
Menurut dia, di Dupak Bangunsari terdapat sekitar tujuh warung musik. Warung itu juga selalu dalam pengawasan. Selama ini pihaknya belum menemukan pelanggaran berupa prostitusi terselubung. Yang ditemukan hanya para pengunjung yang bermain musik dengan para penghibur.
Mantan camat Dukuh Pakis itu mengatakan, sewaktu-waktu pihaknya siap menerima laporan warga terkait pelanggaran tersebut. Jika memang ditemukan pelanggaran, PSK maupun pemilik warung akan ditindak.
Ayah dua anak itu mengatakan, saat ini warung musik di dua tempat bekas lokalisasi itu masih dibiarkan. Menurut dia, semua warung itu ilegal. Nanti dia berencana menutup semua warung musik. Sekarang pihaknya masih menunggu penutupan Dolly. Jadi, setelah semua wisma ditutup, giliran warung musik yang ditertibkan. Tempat itu akan ditutup agar tidak disalahgunakan lagi. ”Nanti kami adakan koordinasi dengan instansi lain,” kata dia. (lum/end/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Anggota Dewan Terbakar
Redaktur : Tim Redaksi