Eksekusi Amrozi Cs sebelum Minggu

Tunggu PAngeran Charles Pulang ke Inggris

Rabu, 05 November 2008 – 10:21 WIB
CILACAP - Pelaksanaan eksekusi mati tiga terpidana kasus bom Bali, Amrozi, Ali Ghufron alias Mukhlas tak akan batal lagiJaksa Agung Hendarman Supanjdi telah membuat surat keputuan dan pemberitahuan tentang jadwal pelaksanaan eksekusi trio bomber itu pada tim jaksa lapangan

BACA JUGA: SBY Minta Kader Demokrat Tak Bohongi Rakyat

Namun tim jaksa eksekutor yang berada di lapangan tidak mau membocorkan rencana tersebut.

"Nantilah," kata Aspidum Kejati Bali IB Wiswantanu saat dihubungi kemarin
Apakah ketiga terpidana itu sudah diberitahu tentang rencana eksekusi mereka? "Belum

BACA JUGA: Nasib Besan SBY di Tangan Penyidik

Sudah dulu ya," pintanya lalu menutup telepon
Wiswantanu adalah satu di antara tim jaksa eksekutor yang ditunjuk Kejati Bali Dewa Putu Alit Adnyana untuk melaksanakan esksekusi

BACA JUGA: Importir Lima Produk Harus Terdaftar

Sudah beberapa hari ini Wiswantanu dan beberapa jaksa lain berada di Cilacap atau Nusakambangan.

Seharian kemarin memang beredar kabar jika Amrozi Cs yang sudah berada di sel isolasi Lapas Batu, Nusakambangan sejak Jumat lalu diberitahu tentang jadwal pelaksanaan eksekusiIni sesuai pasal 6 ayat 1 UU nomor 2/PNPS/1964 tentang tata cara pelaksanaan pidana mati dimana disebutkan 3 x 24 jam sebelum pelaksanaan pidana mati jaksa memberitahu terpidana tentang akan dilaksanakannya pidana tersebut

Awalnya rencana eksekusi akan digelar pada Senin malam (3/11) atau Selasa dini hari (4/11)Namun rencana itu batal karena khawatir akan ada yang mempolitisasi seiring lawatan Pangeran Charles ke IndonesiaKendati molor, dipastikan jika eksekusi tetap akan dilakukan sebelum tanggal 15 November

Sumber koran ini di Nusakambangan mengatakan jika seharian kemarin kondisi Lapas Batu yang beberapa hari ini landai, sedikit berubah"Tak ada tim jaksa tapi tandu untuk otopsi sudah dibawah ke balai pengobatan," katanya

Sumber Jawa Pos menyatakan, kemarin jaksa eksekutor dari Kejaksaan Tinggi Bali menemui terhadap Amrozi cs untuk memberitahukan rencana eksekusi.

Bila kabar tersebut benar, pelaksanaan eksekusi terhadap Amrozi, Imam Samudra, dan Ali Ghufron (Mukhlas) akan dilaksanakan Jumat atau Sabtu dini hari mendatangJadi, sebelum pekan berganti, eksekusi telah dilaksanakan

Seperti diberitakan, rencana eksekusi terhadap Amrozi cs sempat kembali mengambangJumat siang (31/10) ketiga terpidana telah diisolasi dan sorenya diberi tahu tentang rencana eksekusiBila menilik tahapan itu, seharusnya eksekusi dilaksanakan Senin (3/11) atau Selasa (4/11)Namun, rencana itu ditunda karena alasan tertentu.

Fahmi Bacmid dari TPM Jatim mengancam akan menuntut pemerintah apabila pelaksanaan eksekusi dilakukan dengan tidak transparan''Saya rasa itu bukan eksekusi, tapi pembunuhan,'' katanya

Tanda-tanda bahwa eksekusi sudah dekat semakin terlihatDua hotel paling bagus di Cilacap, yakni Hotel Wijayakusuma dan Hotel Mutiara, sudah di-booking sejak siang kemarinYang menempati adalah jaksa dan polisiJawa Pos Senin (3/11) malam lalu sempat mencari informasi dan di bagian resepsionis mengatakan, bila ingin check in kamar, hanya bisa untuk sehari''Soalnya sudah di-booking Selasa siang,'' kata resepsionis Hotel WijayakusumaMulai Selasa siang hingga Sabtu, lanjut resepsionis tersebut, 100 kamar yang ada sudah fully booked.

Tunggu Pangeran Charles Pulang

Sumber di Kejati Bali juga mengungkapkan bahwa eksekusi dilakukan minggu ini''Saya kira eksekusi dilakukan setelah pemilihan gubernur Jawa Timur dan Pangeran Charles pulang ke negaranya," ujar sumber tersebut

Seperti diketahui, coblosan pilgub Jatim dihelat kemarin, sedangkan Pangeran Charles pulang hari ini

Soal waktunya, lanjut dia, mungkin antara Kamis 6 November (Jumat dini hari) atau Jumat 7 November (Sabtu dini hari)Dua rentang waktu itu lazim digunakan untuk eksekusi terpidana mati''Kalau jaksa kan cuma memerintahkanSementara yang tahu di lapangan ya polisi atau TNIJika mereka menyatakan belum siap, jaksa selaku eksekutor juga belum berani melaksanakan eksekusi, walaupun kewenangan mengeksekusi sepenuhnya ada di tangan jaksa," jelasnya

Yang pasti, lanjutnya, sampai saat ini persiapan eksekusi terhadap Amrozi cs sudah finalSemua persyaratan administrasi maupun teknis sudah lengkapPara terpidana pun sudah diisolasi dalam sebuah sel khusus

Polisi juga telah menyiapkan dua helikopter yang akan dipakai mengangkut jenazah Amrozi csBahkan, satu jaksa eksekutor yang memerintahkan menembak terpidana juga telah ditunjukDia adalah jaksa P16, jaksa pertama yang ditunjuk menangani terpidana

Enam jaksa eksekutor, tiga di antaranya dari Kejati Bali, dua dari Kejati Jawa Tengah, dan satu jaksa dari KejagungKeenam jaksa itu sudah masuk Lapas Batu, Nusakambangan, semalamMereka berencana menyampaikan tiga permintaan terakhir kepada tiga terpidana

Sayangnya, Wakajati Soedibyo yang biasanya murah memberikan komentar, kemarin sulit dihubungiMelalui ajudannya, Wakajati mengaku sedang ada tamuSementara itu, janji Panitera Sekretaris PN Denpasar Gde Ngurah Arya Winaya mengirim berkas memori PK tiga terpidana mati ke Mahkamah Agung (MA), maksimal hari ini (kemarin), ternyata tidak terbukti

Kepada wartawan, panitera muda pidana PN Denpasar Made Sukarta menyatakan, berkas memori tiga terpidana masih ada di PN DenpasarKok? "Ya, sekarang masih di siniBesok (hari ini) pasti kami kirim," jelasnya.

Sementara itu, Keluarga Imam Samudra alias Abdul Aziz kebanjiran simpati terkait rencana eksekusi terpidana bom Bali ISejumlah kalangan menawarkan lahan sebagai lokasi pemakaman Imam apabila eksekusi kelak benar-benar dilaksanakan

Hingga kemarin (4/11), setidaknya tujuh tawaran sudah disampaikan kepada ibunda Imam, Embay Badriyah, di kediamannya di Kampung Lopang Gede, Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang, Kota Serang

Dari tujuh lokasi itu, lima di kawasan Serang dan dua di Cianjur dan MedanLima lokasi di Serang adalah di Desa Dalung, Kecamatan Serang; Desa Kaujon, Kecamatan Serang; Desa Keranji, Kecamatan Taktakan, dan sebuah lokasi di Kecamatan Pontang, Kabupaten SerangDua lokasi di luar Serang adalah di Kampung Bojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, dan satu lokasi di Medan

Lulu Djamaluddin, adik kandung Imam, mengaku terharu dengan banyaknya tawaran tersebutMenurut Lulu, keluarga menganggap tawaran itu sebagai bentuk simpati terhadap keluarga Imam''Kami belum memastikan untuk mengiyakan (menerima tawaran), sebab rencana (eksekusinya) kan belum jelasKang Aziz kan masih hidup.'' (agm/mus/jpnn/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Bisa Cegah Suami dari Korupsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler