Eksekusi Terpidana Mati Menjadi Hari Memilukan

Selasa, 10 Maret 2015 – 01:48 WIB
Eksekusi Terpidana Mati Menjadi Hari Memilukan. Duo Bali Nine Myuran Sukumaran dan Andrew Chan saat diterbangkan dari Bali ke Nusakambangan. Foto JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Politikus Nasdem, Prananda Surya Paloh ikut dalam barisan yang menolak hukuman mati yang dijatukan kepada duo terpidana Bali Nine. Putra Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh itu mengatakan eksekusi mati Myuran Sukumaran dan Andrew Chan ada baiknya ditunda dengan melihat sisik baik dua warga Australia tersebut.

Seperti dikutip di website nya pranandapaloh.info, dia mengatakan eksekusi itu adalah hari yang memilukan. “Sehubungan dengan akan dilaksanakannya eksekusi mati terhadap Duo Bali Nine, Myuran Sukumaran dan sdr Andrew Chan, saya Prananda Surya Paloh ingin menyampaikan bahwa hari ini secara kemanusiaan, adalah hari yang sangat memilukan," kata Prananda.

BACA JUGA: Perpres Kewenangan Luhut Digugat ke MA

Tidak hanya itu, Prananda juga berkicau di media sosial twitter. Melalui akunnya @pranandapaloh, dia mengatakan mengubah hukuman mati menjadi hukuman lainnya bukan merupakan tanda kelemahan, namun adl sebuah kekuatan kemanusiaan yang adil dan beradab.

Bahkan, dengan tegas Prananda menyebutkan No more killings - Indonesia yg tegas dan manusiawi #Indonesiayangadildanberadab

BACA JUGA: Sekeluarga yang Berangkat ke Turki Dikenal Ramah, Istri Bercadar

@pranandapaloh: Hukum yang adil dan beradab bukan harus berupa hukuman mati

@pranandapaloh: Kt tnt tdk bs terima tekanan ats kedaulatan kita.Nmn tak ada salahnya kt dengar&timbang suara hati mrk scr bijaksana

BACA JUGA: 20 Persen Proyek Kemenhub Tidak Bermanfaat

Dia menegaskan sebelum eksekusi harus  dapat melihat sisi baik dari kedua orang tersebut. Prandand juga meminta kepala negara dapat melakukan tindakan yang dianggap mungkin, untuk menegakkan hukum Indonesia tanpa menghilangkan jiwa para terhukum, atas nama kemanusiaan.

“Sebagaimana Arab Saudi pernah berkali-kali mengganti hukuman mati pada warga kita dengan hukuman yang lainnya yang setimpal,” bebernya.

Dia mengatakan, kita tentu tidak bisa menerima tekanan bangsa dan negara manapun atas kedaulatan kita. Namun tak ada salahnya kita mendengar dan mempertimbangkan suara hati mereka secara bijaksana.

“Jika itu tidak dapat dilakukan, maka saya dengan penuh rasa duka yang mendalam ikut mendoakan keselamatan jiwa dari mereka. Karena itu saya ingin berbelasungkawa bagi keluarga yang ditinggalkan dan semoga diberikan ketabahan," tandasnya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MenPAN : Polisi Jangan Hanya Ekspos Kasus Kecil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler