Ekspor di Masa Pandemi, Presiden Apresiasi Kerja Keras Para Petani

Minggu, 15 Agustus 2021 – 19:29 WIB
Tangkapan layar Presiden Jokowi melepas 'Merdeka Ekspor Pertanian 2021' secara virtual dari Istana Negara, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/8/2021). Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo menyampaikan penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada petani, peternak pekebun, pelaku usaha agribisnis, dan pelaku pertanian lain.

Apresiasi diberikan karena para petani terus bekerja keras sehingga mampu meningkatkan nilai ekspor hasil pertanian di masa pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Petani Muda ini Sukses Jualan Sayur dengan Omzet Rp 100 Juta/bulan

Presiden Jokowi menyampaikan apresiasinya saat melepas 'Merdeka Ekspor Pertanian 2021' secara virtual dari Istana Negara, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/8).

Pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian 2021 dilakukan secara serentak dari 17 pintu ekspor.

BACA JUGA: Duta Petani Milenial Sukses Ekspor Makanan Olahan Cokelat, Sebegini Nilai Omzetnya

Di antaranya Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Dwikora Pontianak, Pelabuhan Pelindo 1 Pekanbaru, Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Emas Semarang, Pelabuhan Panjang Bandar Lampung, Manado dan sejumlah daerah lainnya.

"Apresiasi saya sampaikan buat pelaku yang selama pandemi terus bekerja keras untuk memenuhi keutuhan pangan, dan juga meningkatkan ekspor produk pertanian," ujar Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Mantap! Total Nilai Merdeka Ekspor Pertanian Mencapai Rp 7 Triliun

Presiden kemudian memaparkan pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan di tengah hantaman badai pandemi COVID-19.

"Ini kabar yang baik untuk petani-petani kita. Ketika beras kita berlebih dan mampu diekspor, silakan ekspor, tetapi pastikan stok yang ada untuk kebutuhan dalam negeri cukup. Kalau ada lebih baru ekspor," ucapnya.

Presiden juga mengimbau kepala daerah menggali potensi komoditas di daerah masing-masing untuk bisa diekspor.

"Masih banyak komoditas potensial untuk dikembangkan, ada porang, sarang burung walet, minyak atsiri, dan lainnya," katanya.

Sementara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang melakukan pertemuan virtual bersama para kepala daerah dan sejumlah pengusaha dari luar negeri mengucap rasa syukur atas ekspor yang dilakukan.

"Merdeka Ekspor untuk meningkatkan perekonomian. Untuk sementara ini baru bisa ekspor senilai Rp 7,2 triliun dalam satu minggu ini."

"Kalau bisa persiapan dalam satu bulan, tentu nilainya akan besar. Pada Triwulan 1 tahun ini jumlah ekspor (pertanian) meningkat 40 persen," katanya.

Hal tersebut diamini Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi.

Dia mengatakan 'Merdeka Ekspor' harus benar-benar dimanfaatkan untuk menyejahterakan para petani.

"Kita sudah memiliki Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA) yang dikukuhkan langsung Presiden Joko Widodo. Kita berharap Merdeka Ekspor ini bisa dijadikan momentum untuk terus menggenjot produksi dan produktivitas pertanian," katanya.

Menurut Dedi, DPM dan DPA adalah sosok-sosok sukses yang mampu memaksimalkan sebuah komoditas.

"Sekarang ada momentum Merdeka Ekspor, DPM dan DPA bisa menggenjot agar komoditas yang mereka kembangkan bisa turut diekspor. Fokus dari hulu sampai hilir, dan tingkatkan kualitas produk agar bisa bersaing secara global," pungkas Dedi.(*/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler