Ekspor Garmen untuk Timteng dan Afrika

Sabtu, 23 April 2011 – 15:21 WIB
SURABAYA - Kementerian Perdagangan (Kemdag) terus mendorong eksporter memasarkan produknya di kawasan Afrika dan Timur TengahApalagi permintaan produk asal Indonesia di kedua wilayah yang merupakan pasar non tradisional eksporter domestik tersebut terus meningkat

BACA JUGA: BTN Kejar 2 Juta Pengguna ATM

Terlihat dari realisasi ekspor yang dari tahun ke tahun terus naik.

Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemdag, Nuryati Lagoda menjelaskan, ketimbang negara tujuan ekspor non tradisional Indonesia lainnya, kedua wilayah tersebut termasuk cukup baik perkembangannya
Meski saat ini terdapat konflik politik di Afrika maupun Timur Tengah.

Dia menyebutkan bahwa produk garmen Indonesia menjadi pilihan utama di lokasi tersebut

BACA JUGA: Dolar Turun, Harga Elektronik Tak Menyesuaikan

"Termasuk produk pakaian muslim
Bisa saja menjadi favorit karena memiliki kesamaan dalam kultur keagamaan dan cuaca

BACA JUGA: BRI Rangkul Industri Kesehatan

Selain itu, produk Indonesia lebih baik ketimbang negara lainnya," ujarnya dalam seminar bertajuk Product Confirmity Assesment (PCA) untuk pasar Timur Tengah dan Afrika di Hotel Elmi SurabayaProduk lainnya yang tinggi permintaannya adalah pulp dan kertas, besi baja, serta kayu.

Eksportir Indonesia tersebut, lanjut Nuryati, bersaing dengan negara-negara ekportir seperti Tiongkok, Amerika Serikat, maupun Jerman"Untuk itu ekpostir harus harus bisa membaca selera pasar di negara tujuanMisalnya untuk produk garmen, pemilihan warna dan model yang pas," sarannya.

Lembaga Sertifikasi Sistem dan Jasa, Societe Generale de Surveillance (SGS) mengatakan, tiap negara tujuan ekspor ke Timur Tengah dan Afrika rata-rata membukukan pertumbuhan 10 persen tiap tahunnya"Kondisi tersebut dipicu oleh pasar Afrika dan Timur Tengah yang relatif masih baru," ungkap Business Development Manager PT SGS Indonesia Armin Tanjung pada kesempatan yang sama.

Data Kemendag menyebut, kinerja ekspor Indonesia di dua wilayah itu tersebut sebesar USD 7,6 juta pada 2010Naik dari posisi 2009 sebesar USD 6,4 juta(aan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... ASUS Incar Tiga Besar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler