jpnn.com - PALANGKA RAYA – Pejabat (Pj) Gubernur Kalteng Hadi Prabowo mengatakan, pendapatan ekspor hanya USD 924,31 juta dari Januari sampai November 2015 lalu.
“Ini terjadi penurunan pendapatan untuk ekspor Kalteng dengan komoditas lemak hewani dan nabati, barang-barang dari kayu, serta bahan Bakar Minyak (BBM) mineral,” terang Hadi seperti dilansir Kalteng Post, Minggu (3/4) kemarin.
BACA JUGA: Lihat Foto Ini, 3 Warga Mendekam di Tahanan
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kalteng Rawing Rambang pun menbenarkan bahwa ekspor Kalteng pada 2015 mengalami penurunan. Hal itu dikarenakan pertumbuhan ekonomi negara-negara pengimpor menurunkan impor.
“Seperti Tiongkok yang dulunya mencapai 6,8 persen, sekarang menjadi 6,1 persen saja untuk CPO kami, dan Jepang juga begitu,” ungkap Rawing.
BACA JUGA: Kalteng Wajib Bangun Taman dan RTH
Rawing mengatakan, selain sektor ekspor kelapa sawit, karet pun sekarang ini mengalami harga yang sangat anjlok. Di mana harga sekarang berkisar antara USD 1,2 per kilo. (ari/jos/jpnn)
BACA JUGA: Kisah Sephia yang Mencintai Adik Ipar: Gini-gini Saya Masih Hot!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantap, Investasi di Samarinda Sentuh Rp 7,1 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi