“Ekspor bulan Januari – Desember 2008 mencapai USD 274,8 juta
BACA JUGA: BNI Danai Proyek Infrastrukltur
Nilai ini juga menunjukkan adanya kenaikan sebesar 2,5 persen apabila dibandingkan dengan tahun 2007,” terang Mendag ketika melakukan kunjungan kerja ke PT Arwana Citramulia Tbk, Serang, Banten, Rabu (15/7).Permintaan pasar keramik baik lokal maupun ekspor, lanjutnya, terus menungkat signifikan, khususnya untuk jenis keramik ubin untuk perangkat makan atau tableware, dan keramik lainnya yang memiliki daya saing di pasar global.
Selain itu, negara tujuan ekspor keramik Indonesia pada tahun 2008 adalah Amerika Serikat dengan share sebesar 16,89 persen atau senilai USD 46,4 juta, Afrika Selatan sebesar 10,57 persen atau USD 29,1 juta, Jepang sebesar 8,50 persen atau USD 23,4 juta, Korea Selatan sebesar 7,28 persen atau USD 20 juta, Inggris sebesar 6,16 persen atau USD 16,9 juta, Australia sebesar 5,16 persen atau USD 14,2 juta dan Taiwan sebesar 5,06 persen atau sebesar USD 13,9 juta.
Sementara untuk share dalam volume ekspor tahun 2008 adalah keramik ubin sebanyak 381.438 ton, keramik untuk perangkat makan atau tableware sebanyak 26.146 ton, keramik sanitari sebanyak 17.664 ton, dan keramik untuk laboratorium sebanyak 7.671 ton.
Dengan kondisi demikian, Mendag menegaskan pihaknya akan terus berupaya untuk mendorong perusahaan pengeskpor keramik untuk mengembangkan pasar ekspornya.“Keramik perlu mendapatkan prioritas agar pangsa pasar yang ada dapat dipertahankan dan ditingkatkan,” ungkap Mendag.
Perlu diketahui juga, sepanjang tahun 2008 jumlah industri keramik di Indonesia sebanyak 69 perusahaan dan menyerap sekitar 154.491 orang tenaga kerja dengan nilai produksi keramik sebesar Rp 21,6 triliun
BACA JUGA: Newmont Berharap pada BUMN
BACA JUGA: IHSG Melorot 2,08 Persen
BACA ARTIKEL LAINNYA... Negosiasi Newmont akan Selesai dalam Waktu Dekat
Redaktur : Tim Redaksi