Ekspor Perhiasan Semakin Membaik

Sabtu, 16 Maret 2019 – 11:04 WIB
Ilustrasi perhiasan. Radar Tarakan/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Ekspor perhiasan dari Jawa Timur pada Januari-Februari 2019 mencapai USD 600.420 atau sekitar Rp 8,5 miliar.

Meski demikian, tren peningkatan itu belum bisa menyamai kinerja ekspor komoditas tersebut pada 2016.

BACA JUGA: Genjot Infrastruktur Pertanian, Pemerintah Sukses Tekan Inflasi

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Jawa Timur Satriyo Wibowo mengatakan, ekspor perhiasan/permata turun hingga 50 persen pada 2017.

Tahun sebelumnya, nilai ekspor perhiasan/permata mencapai USD 4,161 miliar atau setara dengan Rp 59,3 triliun.

BACA JUGA: Industri Manufaktur Sedang dan Besar Masih Bertaji

Pada 2018 kinerja ekspor komoditas itu tercatat sebesar USD 2,99 miliar atau sekitar Rp 42,6 triliun.

Pada Februari lalu, ekspor perhiasan/permata naik 121,45 persen bila dibandingkan dengan Januari.

BACA JUGA: Belum Sesuai Target, Jumlah Kunjungan Wisman Cukup Baik

 ”Meski trennya membaik, komoditas unggulan itu belum bisa menyamai 2016,” ujar Satriyo, Jumat (15/3).

Penurunannya signifikan terutama karena ekspor perhiasan/permata ke Swiss anjlok. Padahal, Swiss-lah yang menjadi pintu masuk ke pasar Eropa.

”Padahal, Jatim ini menduduki peringkat kedua nasional dalam ekspor perhiasan/permata,” lanjut Satriyo.

Sampai saat ini, menurut Satriyo, negara tujuan ekspor perhiasan/pertama masih Singapura.

Nominalnya mencapai sekitar USD 148,5 juta atau sekitar Rp 2,11 triliun.

Urutan berikutnya adalah Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat dan Jepang.

”Selain itu, Jatim mengekspor (perhiasan/permata) ke Timur Tengah,” terang Satriyo.

Sementara itu, nilai ekspor Jatim pada Februari naik 10,57 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

”Yang naik tajam ini khususnya migas yang sebesar USD 84,76 juta (sekitar Rp 1,2 triliun) atau naik 79,53 persen dibandingkan Januari,” tutur Satriyo.

Khusus nonmigas, kenaikannya 8,37 persen daripada bulan sebelumnya.

”Selain perhiasan/permata, komoditas utama Jatim Februari lalu adalah lemak dan minyak hewan/nabati,” kata Satriyo. (res/c10/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inflasi Januari 2019 Terendah Sejak 2017


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler