Ekspor Pertambangan Naik 96 Persen

Selasa, 04 Mei 2010 – 21:03 WIB
JAKARTA- Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Mahendra Siregar menjelaskan penguatan ekspor nonmigas triwulan pertama 2010 didukung oleh peningkatan ekspor dari seluruh sektorPeningkatan tertinggi terjadi pada sektor pertambangan yang naik sebesar 96,2 persen.
Hal ini  terutama dipicu oleh tingginya permintaan RRT, Amerika Serikat  dan Jepang seperti untuk komoditas nikel, baja dan besi tahan karat, serta perak.

"Ekspor sektor industri juga mulai memperlihatkan kinerja yang membaik setelah pada tahun lalu mengalami tekanan berat akibat terjadinya krisis global," beber Mahendra kepada wartawan di Gedung Kementerian Perdagangan RI, Jakarta, Selasa (4/5).

Selama triwulan pertama tahun 2010, lanjut Mahendra, ekspor produk industri naik 37,5 persen

BACA JUGA: RI Gelar Konferensi Menpera Asia Pasifik

Selain itu, ekspor komoditas pertanian juga mengalami peningkatan  15,2 persen.

Mahendra menambahkan penguatan ekspor Indonesia pada triwulan 2010 ini juga diakibatkan oleh diversifikasi pasar ekspor Indonesia  Dikatakan, saat ini telah terjadi pergeseran pasar tujuan ekspor Indonesia, yakni dari negara tradisional ke negara non tradisional.

Pada periode Januari-Maret 2005, lanjut dia,  lima negara utama tujuan ekspor non migas Indonesia adalah AS, Jepang, Singapura, RRT dan Malaysia dengan pangsa mencapai  51 persen terhadap ekspor nonmigas
Pada tahun 2010 pangsa kelima negara utama tersebut turun menjadi 48 persen

BACA JUGA: Konsep Sinergi, BUMN Dilarang Merugi

"Di antara kelima negara tersebut yang mengalami peningkatan pangsa ekspor adalah RRT dan Malaysia," imbuhnya.

Lebih jauh Mahendra menerangkan, perubahan tingkat konsentrasi ini menunjukkan telah terjadinya diversifikasi pasar, dan diharapkan tingkat konsentrasi lima  pasar utama tersebut terus menurun hingga mencapai 43-47 persen  selama periode 2010-2014.  Diluar lima pasar utama ekspor tersebut, India dan Korsel merupakan pasar potensial, dimana pangsanya mengalami peningkatan, masing-masing menjadi 7 persen  dan 6 persen  pada 2010.

Untuk diketahui pula, Mahendra juga membocorkan bahwa penguatan ekspor terjadi di negara mitra free trade agreement (FTA)  dan Emerging Market
Mahendra menyebutkan,  ekspor nonmigas ke RRT mengalami peningkatan pesat.

Selama triwulan pertama 2010 ekspor nonmigas mencapai USD 3,1 miliar, meningkat sebesar 113,3 persen  dibanding ekspor 2009, dan naik 37,3 persen jika dibandingkan ekspor 2008

BACA JUGA: Dirjen Pajak: Hak PHS Untuk Membantah

Menguatnya ekspor nonmigas ke RRT, terang Mahendra,  ternyata juga meningkatkan peran negeri Panda tersebut sebagai mitra dagang IndonesiaPangsa ekspor ke RRT dalam ekspor nonmigas kita mengalami peningkatan, dari 7,3 persen pada Januari-Maret 2009 menjadi 10,7 persen pada Januari-Maret 2010. (cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut PHS Bantah Tudingan Menkeu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler