jpnn.com - JAKARTA- krisis global yang mengakibatkan stok rotan mentah dan setengah jadi di Indonesia menumpuk dikarenakan jumlah permintaan ekspor menurun, Departemen Perdagangan (Depdag) menegaskan tidak akan merubah kuota ekspor rotan sebagaimana telah ditetapkan Permendag Nomor 28/M-DAG/PER/7/2008.
“Untuk sementara ini, nampaknya masih sama dan tidak ada perubahan,” jelas Dirjen Perdagangan Luar Negeri Depdag RI, Diah Maulida.
Seperti yang sudah dijelaskan, kuota rotan jenis taman taman dan irit dari Kalimantan sebanyak 25.000 ton, rotan setengah jadi jenis taman dan irit Kalimantan sebanyak 16.000 ton, rotan setengah jadi jenis bukan taman dan irit sebanyak 36.000 tonDikatakan, untuk jumlah kuota yang telah ditetapkan tersebut berlaku untuk periode 1 Juli 2008 – 30 Juni 2009.
Mengenai jumlah stok, Diah menegaskan jumlah stok rotan bisa dikatan cukup baik
BACA JUGA: Minyak Dunia Merangkak Naik
“Ya seperti yang dikatakan tadi, karena disebabkan ekspor roran menurunSementara itu, disinggung mengenai revisi Permendag, Diah mengatakan pihaknya telah merampuungkan revisi tersebut
BACA JUGA: Daya Saing Tekstil di Pasar Dunia Menurun
“Revisinya sudah ada, tapi harus dirapatkan sekali lagi setelah kita mengecek ke lapanganSelain itu, Diah juga mengatakan hingga saat ini pihaknya belum pernah menerima angka yang jelas mengenai kebutuhan industri kerajinan dan pasokan rotan.
“Nampaknya ini harus dibahas secara bersama-sama
BACA JUGA: Pemerintah Sulit Tentukan Harga Jual BBM
Berapa kebutuhan industri dalam negeri? Jenis rotannya seperti apa? Diameternya berapa? Sampai saat ini juga tidak pernah ada angka pastinya kan?,” ungkap dia yang menambahkan, mengenai masalah ini pihaknya selalu melibatkan asosiasi rotan di dalam negeri(cha/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Izin Usaha 30 Maskapai Penerbangan Terancam Hangus
Redaktur : Tim Redaksi