JAKARTA- Harga minyak dunia dalam tiga minggu terakhir terus merangkak naik. Ini terkait dengan mulai membaiknya perekonomian Amerika Serikat, yang didongkrak oleh pemotongan produksi OPEC, realisasi pasar riil dan pasar perumahan Amerika Serikat yang lebih baikDi samping adanya kebijakan The Fed, Bank Central Amerika Serikat
“Mulai membaiknya perekonomian Amerika, menyebabkan harga minyak mentah dunia terkoreksi dari kisaran USD 45 per barel menjadi USD 50 per barel,” ungkap Kepala Biro Humas Departemen Energi Sumber Daya Mineral, Sutisna Prawira dalam keterangan persnya, Selasa (31/3).
Terus merangkaknya harga minyak dunia ini, membuat pemerintah terus memantau perkembangannya
BACA JUGA: Izin Usaha 30 Maskapai Penerbangan Terancam Hangus
Hal tersebut terkait dengan kebijakan harga BBM dalam negeri“Kenaikan harga minyak dunia akan menyulitkan pemerintah dalam penentuan kebijakan harga BBM dalam negeri,” tukasnya.
Diprediksikannya, harga minyak dunia masih mengalami tekanan dari rendahnya kebutuhan minyak akibat krisis ekonomi global
BACA JUGA: Industri Makanan dan Minuman Australia Incar Konsumen Indonesia
Perkembangan ICP terus merangkak naik dari USD 43,1 per barel pada Februari 2009 dan sampai hari ini rata-rata Maret 2009 mencapai USD 46,75 per barel.“Berdasarkan perhitungan harga rata-rata minyak dunia 2009 masih berada pada kisaran USD 40 – USD 60/barel
Selain itu, dalam situasi perekonomian global yang tidak menentu, perkembangan harga BBM belakangan ini masih menunjukkan pola yang berbeda dengan pola perkembangannya pada waktu-waktu sebelumnya
BACA JUGA: PGN Bangun dua Kilang Gas di Medan dan Banten
“Penentuan harga jual eceran BBM tertentu tidak hanya ditentukan oleh perkembangan harga minyak saja, akan tetapi mempertimbangkan hasil monitoring dan evaluasi perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, perkembangan APBN, dan kegiatan sektor riil dalam tahun berjalan dan perkiraan dalam satu tahun anggaran,” pungkasnya(esy/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Gula Terus Menanjak
Redaktur : Tim Redaksi