Elektabilitas Ganjar Melejit Bisa Jadi Gegara Peristiwa Waktu itu

Kamis, 26 Agustus 2021 – 16:40 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat wawancara program Ngompol (Ngomongin Politik) jpnn.com, Jakarta, Rabu (12/8/2020). Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin tak heran melihat elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melejit belakangan ini.

Menurutnya, bisa jadi efek persinggungan dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Jangan Beri Kesempatan Militer Mudah Masuk Urusan Domestik

Elektabilitas Ganjar diketahui menjadi yang tertinggi sebagaimana hasil survei Charta Politika.

Elektabilitas Ganjar 16,2 persen, disusul Prabowo 14,8 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 14,6 persen.

BACA JUGA: Psikolog Ingatkan Bahaya Penggunaan Smartphone dan Internet!

Elektabilitas Ganjar tertinggi saat responden diberi pertanyaan siapa presiden yang dipilih dari nama-nama yang ada, jika pemilihan presiden diadakan saat survei digelar.

Survei dilakukan pada 12–20 Juli 2021, melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Dampak Psikososial COVID-19 Penting Segera Ditangani

"Bisa saja itu terjadi, rakyat menganggap Ganjar dizalimi oleh PDIP, sehingga dapat simpati publik," ujar Ujang kepada jpnn.com, Kamis (26/8).

Meski demikian, dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini menyebut pelaksanaan Pemilu 2024 masih lama.

Perubahan dapat terjadi setiap saat dan PDIP mengetahui betul akan hal tersebut.

"Jadi, walaupun survei Ganjar tinggi saat ini, namun survei sifatnya dinamis, bisa naik, stagnan, bahkan bisa turun. PDIP saya kira sudah tahu itu," ucapnya.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini, Ganjar perlu konsisten melakukan terobosan dalam pekerjaannya sebagai kepala daerah, jika ingin elektabilitasnya terus meningkat.

Ganjar tidak bisa hanya mengandalkan peruntungan dari peristiwa yang terjadi dan berharap simpati dari efek terzalimi.

PDIP diketahui menggelar acara di Semarang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Acara tersebut dihadiri Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Namun, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga kader PDI-P tak diudang.

Puan dalam pidatonya saat membuka Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di Kantor DPD PDI-P Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5), juga terkesan menyinggung Ganjar.

Dia menyebut sosok pemimpin yang layak menjadi capres ialah orang yang bekerja di lapangan, bukan di media sosial.

Ganjar Pranowo diketahui cukup aktif di media sosial.(gir/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler