Elektabilitas Jokowi – Ma’ruf Sempat Unggul di Jabar tapi Tiba-tiba Anjlok 8%

Rabu, 06 Maret 2019 – 00:57 WIB
Presiden Jokowi saksikam penyaluran pembiayaan UMi di Gorontalo, Jumat (1/3). Foto: Setpres RI

jpnn.com, JAKARTA - Pertarungan dua kubu di Pilpres 2019 sangat dipengaruhi perolehan suara di Pulau Jawa. Mengacu perolehan suara pada Pilpres 2014, Jateng memang menjadi kantong suara terbesar Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla saat itu. Pasangan tersebut mampu meraup 66,65 persen suara.

Unggul lumayan jauh atas Prabowo yang saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa (33,35 persen). Di Jatim, Jokowi unggul dengan raihan 53,17 persen. Sementara itu, di Jabar, Prabowo lebih unggul dengan capaian 59,78 persen.

BACA JUGA: Optimistis Jokowi – Ma’ruf Menang Telak, 90 Persen Bro!

Karena tiga provinsi tersebut memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, selisih keunggulan juga besar. Yakni, 1,4 juta–6,5 juta suara. Sebagai perbandingan, selisih 6,5 juta suara bisa setara dengan total suara gabungan tiga provinsi lain.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf mengakui bahwa pihaknya harus berjuang menaikkan elektabilitas di Jabar. Survei internal mereka menyebut Jokowi - Ma’aruf sempat unggul 4 persen atas Prabowo-Sandi. Namun, elektabiltas itu kemudian anjlok 8 persen.

BACA JUGA: LSI Unggulkan Jokowi Lagi, Charles PDIP Sebut Kubu Prabowo Kian Kedodoran

BACA JUGA: Eggi Sudjana Usul Kopassus Ikut Amankan Kotak Suara

Ace Hasan Syadzily, juru bicara TKN Jokowi-Ma’ruf, mengatakan, turunnya elektabilitas paslon 01 di Jabar disebabkan penyebaran hoaks. Misalnya, penyebaran berita bahwa jika menang, Jokowi akan melegalkan LGBT dan nikah sesama jenis serta melarang azan. Juga masih ada isu tidak benar lainnya.

BACA JUGA: Lukmanul Hakim Ternyata Dapat Tugas Khusus dari Cawapres Ma’ruf Amin

Menurut dia, isu tersebut sangat kuat dan melekat di masyarakat Jabar. Banyak yang percaya dengan berita bohong itu. Padahal, papar dia, informasi yang didengar dan diterima masyarakat tersebut tidak benar.

Politikus Partai Golkar itu mengatakan bahwa pihaknya berupaya keras melakukan klarifikasi dan menyampaikan kepada masyarakat bahwa berita tersebut bohong.

”Kami juga datang dari rumah ke rumah karena cara yang mereka gunakan juga door-to-door,” papar Ace saat ditemui di Media Center TKN Jokowi-Ma’ruf di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/3).

Dia menambahkan, para relawan dan kader partai koalisi pendukung paslon 01 berusaha memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat Jabar. Mereka menyampaikan sosok Jokowi-Ma’ruf yang sebenarnya. Menyampaikan kepada warga prestasi yang dicapai Jokowi.

Ace menjelaskan, dengan kampanye yang gencar, saat ini elektabilitas Jokowi mulai naik. Namun, dia enggan menyampaikan angka elektabilitas paslon 01. ”Itu survei internal kami, tidak bisa kami sampaikan. Yang pasti, sudah naik kembali,” ungkap anggota DPR dari dapil Jabar tersebut.

Sementara itu, Ahmad Muzani, wakil ketua BPN Prabowo-Sandi, menilai sejak awal pihaknya memang unggul di Jabar. Karena itu, jika suara pasangan nomor urut 01 di Jabar merosot, itu lebih disebabkan masyarakat memang tetap percaya kepada Prabowo yang saat ini berpasangan dengan Sandi. ”Di Jabar kami jaga. Kami tak pernah khawatir kehilangan suara,” terang dia.

BACA JUGA: Jokowi Disalahkan di Kasus Andi Arief, Ngabalin Pinjam Istilah Rocky Gerung

Di sisi lain, Muzani mengakui bahwa elektabilitas Prabowo-Sandi masih tertinggal di Jatim dan Jateng. Namun, dia yakin tren elektabilitas paslon yang didukungnya cenderung mendekati Jokowi-Ma’ruf. ”Itu terjadi karena kampanye Pak Prabowo dan Sandi semakin gencar,” ujarnya.

Muzani memastikan bahwa sisa waktu akan diintensifkan untuk kampanye. Bukan hanya pasangan calon, relawan juga terus bergerak dari bawah demi memastikan kemenangan di Jateng dan Jatim.

”Jawa Tengah ya kami intersepsi, Jawa Timur juga sama. (Hasilnya, Red) kita lihat saja nanti,” tandasnya. (lum/bay/c11/fat)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Berjaya di Nahdiyin, Prabowo Menang Telak di FPI & PA 212


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler