LSI Unggulkan Jokowi Lagi, Charles PDIP Sebut Kubu Prabowo Kian Kedodoran

Rabu, 06 Maret 2019 – 00:00 WIB
BLUSUKAN: Joko Widodo dan politikus PDI Perjuangan Charles Honoris pada masa kampanye Pilpres 2014. Foto: dokumentasi pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Charles Honoris menilai publikasi hasil jajak pendapat terkini Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA tentang elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) membuat kubu Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno kian panik dan kedodoran.

Menurut Charles, elektabilitas Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (Jokowi - Ma’ruf) kian tak terkejar oleh Prabowo - Sandi yang akhir-akhir ini justru kerap didera blunder. Baca juga: Survei LSI: Jika Lihat Tren Elektabilitas Capres, Pertarungan Sudah Selesai

BACA JUGA: Lukmanul Hakim Ternyata Dapat Tugas Khusus dari Cawapres Ma’ruf Amin

"Hasil survei LSI yang menunjukkan keunggulan Jokowi-Kiai Ma’ruf sekitar 28 persen atas Prabowo-Sandi tentu akan membuat pasangan calon 02 (Prabowo - Sandi, red) panik. Dalam waktu 1,5 bulan jelang pencoblosan ini, penantang yang sudah sejak awal tertinggal sekitar 20 persen bukannya mempersempit ketertinggalannya, malah semakin kedodoran,” ujar Charles melalui layanan pesan ke JPNN, Selasa (5/4).

Legislator PDIP di Komisi Intelijen dan Pertahanan DPR itu lantas menyodorkan tamsil. Charles mengibaratkan pesaingan Jokowi - Ma’ruf dengan Prabowo - Sandi seperti pertandingan sepak bola yang menyisakan waktu 15 menit lagi.

BACA JUGA: Jokowi Berjaya di Nahdiyin, Prabowo Menang Telak di FPI & PA 212

Seiring waktu tersisa yang kian sedikit, kata Charles, skornya sudah 3-0 untuk keunggulan Jokowi - Ma’ruf. “Siapa yang tidak grogi dan panik dalam kondisi ketertinggalan seperti ini?” ulas Charles.

Peraih penghargaan Ten Outstanding Young Persons (TOYP) 2018 dari Junior Chamber International (JCI) itu menambahkan, debat kedua capres pada 17 Februari 2019 yang mempertemukan Jokowi dengan Prabowo memang punya dampak signifikan. Charles mencatat kepiawaian Jokowi dan blunder yang dilakukan Prabowo dalam debat telah memperbesar jarak elektabilitas.

BACA JUGA: Seperti ini Peran Kiai Ma’ruf Amin untuk Umat

Baca juga: Jokowi Berjaya di Nahdiyin, Prabowo Menang Telak di FPI & PA 212

Charles menuturkan, blunder bagi kubu Prabowo tidak hanya terjadi pada saat debat. Sebab, ada pula blunder oleh relawan Prabowo yang tergabung dalam PEPES melalui hoaks legalisasi pernikahan sejenis dan pelarangan azan jika Jokowi menang lagi.

“Masyarakat justru antipati terhadap cara-cara hitam seperti itu, sehingga stagnansi elektabilitas paslon 02 ini seperti hukuman dari publik yang mendambakan kampanye damai dan beradab,” kata Charles.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BTN Optimistis Hasil Pilpres Akan Berdampak Positif untuk Sektor Properti


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler