Jokowi Berjaya di Nahdiyin, Prabowo Menang Telak di FPI & PA 212

Selasa, 05 Maret 2019 – 23:12 WIB
Rilis hasil survei LSI Denny JA tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres di Jakarta, Selasa (5/3). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Hasil jajak pendapat terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA tidak hanya mengukur elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bersaing di Pemilu 2019. LSI Denny JA dalam surveinya juga memetakan arah dukungan umat Islam.

LSI Denny JA pada 18-25 Februari 2019 melakukan survei terhadap 1.200 responden. Responden berlatar belakang muslim dalam survei itu mencapai 87,8 persen.

BACA JUGA: Seperti ini Peran Kiai Ma’ruf Amin untuk Umat

Peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan, mayoritas responden muslim mendukung Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin. Menurutnya, ada tren kenaikan elektabilitas duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi - Ma’ruf itu.

Survei terakhir menunjukkan 55,7 persen responden berlatar belakang mislim memilih Jokowi - Ma'ruf. "Memasuki Februari 2019, trennya terus naik, ujar Adrian dalam jumpa pers di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (5/3). Baca juga: Survei LSI: Jika Lihat Tren Elektabilitas Capres, Pertarungan Sudah Selesai

BACA JUGA: BTN Optimistis Hasil Pilpres Akan Berdampak Positif untuk Sektor Properti

Sementara elektabilitas Prabowo - Sandi di kalangan pemilih muslim sebesar 33,6 persen. "Selisih kemenangan Jokowi - Ma'ruf lebih kecil di segmen pemiluh muslim," papar Ardian.

LSI dalam survei bertitel Pergeseran Pemilih Muslim itu juga membagi responden muslim berdasar organisasi kemasyarakatannya. Yakni Nahdlatul Ulama (49,5 persen), Muhammadiyah (4,3 persen), Front Pembela Islam (0,4 persen) dan Persaudaraan Alumni 212 (0,7 persen).

BACA JUGA: Kubu Jokowi Klaim Elektabilitas Petahana Digerus Hoaks

Adrian memerinci, mayoritas responden berlatar belakang NU atau sekitar 64,1 persen mendukung Jokowi - Ma’ruf. Angka itu mengalami kenaikan dibandingkan pada Desember 2018 (52,4 persen) dan Januari 2019 (55,6 persen).

Adapun dukungan nahdliyin untuk Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno (Prabowo - Sandi) pada Februari 2019 mencapai 28,2 persen. Angka itu turun signifikan dibandingkan pada Desember 2018 (33,9 persen).

Sementara dukungan untuk Jokowi - Ma’ruf dari responden berlatar belakang Muhammadiyah pada Februari 2019 di angka 33,3 persen. Angka itu turun dibandingkan Agustus 2018 (50 persen) dan Januari 2019 (42 persen).

Sebaliknya, Prabowo - Sandi memanen dukungan warga Muhammadiyah. Merujuk survei terakhir LSI, dukungan warga Muhammadiyah untuk Prabowo - Sandi mencapai 62,2 persen atau meningkat dibandingkan Agustus 2018 (35,3 persen) dan Januari 2019 (54 persen).

Baca juga: Kubu Jokowi Klaim Elektabilitas Petahana Digerus Hoaks

Untuk responden berlatar belakang FPI, tak ada yang mendukung Jokowi - Ma’ruf. Padahal, pada dua bulan sebelumnya masih ada responden berlatar belakang FPI yang mendukung duet bernomor urut 01 itu, yakni pada Desember 2018 (40 persen) dan Januari 2019 (30 persen).

Sebaliknya, Prabowo - Sandi mengantongi dukungan telak dari responden berlatar belakang FPI. Angkanya mencapai 100 persen.

Selanjutnya untuk responden berlatar belakang PA 212, cuma 14,3 persen yang mendukung Jokowi - Ma’ruf. Angka itu turun dibandingkan pada Januari 2019 sebesar 28,6 persen.

Sementara Prabowo - Sandi memanen dukungan dari responden berlatar belakang PA 212. Angkanya mencapai 85,7 persen, atau mengalami kenaikan dibandingkan Januari 2019 (57,1 persen).

Ardian menambahkan, merujuk survei itu maka Jokowi memanen dukungan dari nahdiyin. "Artinya sangat jelas bahwa di pemilih muslim dukungan atas Jokowi-Ma'ruf menurun di berbagai ormas Islam kecuali di NU," paparnya.

Survei LSI menggunakan metode multistage random sampling dengan wawancara tatap muka. Margin of error survei itu sebesar 2,9 persen.(jpc/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei LSI: Jika Lihat Tren Elektabilitas Capres, Pertarungan Sudah Selesai


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler