jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menyebut hasil survei terbaru Litbang Kompas yang memperlihatkan elektabilitas Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin (Jokowi - Ma’ruf) turun hingga di bawah 50 persen merupakan sebuah anomali. Legislator PDIP itu bahkan kaget karena penurunan elektabilitas Jokowi - Ma’ruf dibarengi kenaikan tingkat keterpilihan Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno.
"Ya kaget juga sih, karena di tujuh atau delapan survei lain yang kredibel-kredibel itu hasilnya mirip ya. Nah tiba-tiba Litbang Kompas pada hari ini launching yang hasilnya sangat tidak sama, dengan (elektabilitas) Pak Jokowi turun," ucap Eva kepada JPNN, Rabu (20/3).
BACA JUGA: Ini Sinyal Darurat Untuk Jokowi
Survei Litbang Kompas terhadap 2.000 responden di 34 peovinsi menempatkan elektabilitas Jokowi - Ma'ruf di angka 49,2 persen. Sementara elektabilitas Prabowo - Sandiaga 37,4 persen.
Baca juga: Selisih Elektabilitas Terpangkas, Ganti Presiden Mendekati Realitas
BACA JUGA: Bersafari di Bengkulu, Kiai Maruf Ajak Pemuka Agama Cegah Paham Intoleran
Namun, masih ada 13,4 persen responden yang belum menentukan pilihan mereka atau undecided voters. Eva pun menyebut hasil survei litbang koran nasional terkemuka itu memperlihatkan anomali.
"Saya melihatnya anomali dibanding riset-riset yang lain, tetapi ya semuanya tergantung metodologi kan. Kalau metodologinya Litbang Kompas memang agak berbeda, saya enggak tahu berbedanya di mana, dan hasilnya seperti itu. Apalagi kenyataannya undecited voters-nya juga tinggi," tutur mantan dosen itu.
BACA JUGA: Selisih Elektabilitas Terpangkas, Ganti Presiden Mendekati Realitas
Sekretaris Sekolah PDIP itu menambahkan, tingkat kepuasan warga terhadap kinerja Jokowi di atas 60 persen. Anehnya, hasil survei memperlihatkan elektabilitas Jokowi tergerus, padahal Presiden Ketujuh RI itu tak membuat kontroversi sebagaimana Basuki T Purnama alias Ahok.
Sebelumnya berbagai survei memperlihatkan tingkat kepuasan penduduk DKI terhadap kinerja Ahok cukup tinggi. Namun, Ahok tetap kalah di Pilkada DKI setelah kasus penistaan agama yang menjeratnya jadi pesakitan.
"Kan aneh kalau incumbent dengan hasil di mana 60 persen penduduknya sangat puas atau puas (dengan kinerjanya), kok hasilnya seperti ini, apalagi tidak seperti Ahok ya, Pak Jokowi tidak punya kontroversi apa pun kecuali fitnah-fitnah," jelasnya.
Baca juga: Ini Sinyal Darurat Untuk Jokowi
Meski demikian Eva meyakini Jokowi akan menang. Bahkan, sekretaris Sekolah PDIP itu mengaku optimistis raihan suara Jokowi akan melebihi Pilpres 2014.
“Sekali lagi ini (hasil survei Litbang Kompas, red) untuk introspeksi dan direspons secara produktif, sehingga menambah peluang Pak Jokowi untuk menang," kata anak buah Megawati Soekarnoputri di PDIP itu.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra: Jokowi Game Over
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam