Elit Omongannya Kasar, Bahaya bagi Anak-anak Jakarta

Jumat, 15 April 2016 – 16:56 WIB
Foto ilustrasi: Indopos/dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - ‎Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz mengatakan, meskipun warga Jakarta yang akan memilih di Pilkada harus berumur 17 tahun, namun ucapan dan tindakan para aktor politik dan tokoh masyarakat berpengaruh terhadap pendidikan anak.

Karena ‎ada dua juta anak-anak Jakarta mendengar ucapan dan membaca perilaku elite yang berdampak langsung terhadap memori mereka.

BACA JUGA: Anggota DPR Sarankan BPK Polisikan Ahok

"Jadi, cara komunikasi yang keras dan meremehkan antarsesama, bersumpah dengan cara melukai anggota badan dan berjanji akan melakukan tindakan yang tidak masuk akal, adalah ucapan dan tindakan yang kurang mendidik," ujar Masykurudin, Kamis (15/4).

Terutama kepada anak-anak yang pengetahuan politiknya terbatas. Sehingga, yang ditangkap oleh anak-anak, kata Masykurudin, adalah kekerasan komunikasi publik dan kekerasan fisik dalam sumpah yang tidak mendidik.

BACA JUGA: Ahok: Tanya Sama Lulung, Iris Kupingnya Sampai Mana?

Dikatakan, ketegasan terhadap penyampaian masalah tertentu dengan nada yang tinggi, ditangkap oleh anak-anak bahwa yang bersangkutan sedang marah-marah.

Menurut Masykurudin, ‎komunikasi yang keras cenderung kasar serta sumpah yang negatif, akan kontraproduktif dan kurang mendidik bagi warga Jakarta.

BACA JUGA: Nah Begini Cara Ahok Ukur Kinerja Anak Buahnya

Karena itu Masykurudin barharap para tokoh tetap dapat menyampaikan informasi maupun kebenaran dengan cara santun.

"Dan kesantunan yang dianut, dilakukan dengan cara yang jujur dan tidak pura-pura. Demikian pula, melakukan sumpah yang tidak rasional dan melukai fisik selain dilarang oleh semua agama, juga akan merugikan dirinya sendiri," ujarnya. (gir/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Ahok Kukuh Ingin Hapus 3 in 1


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler