Elit Politik Harus Sadar Penggunaan Isu SARA Sangat Berbahaya

Kamis, 03 November 2016 – 22:36 WIB
Direktur Imparsial Al Araf. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) menyatakan keprihatinan terhadap kondisi perpolitikan jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Terutama di DKI Jakarta, di mana intensitas penggunaan sentimen Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) semakin tinggi. 

BACA JUGA: Inilah Fasilitas dari Pemprov DKI untuk Polisi Penjaga Aksi 4 November

"Kami memandang menguatnya isu SARA jelang pilkada serentak bukan hanya dinamika politik yang tidak konstruktif, tapi juga sangat berbahaya," ujar Direktur Imparsial Al Araf, membacakan keprihatinan (KMS), Kamis (3/11).

Menurut Al Araf, KMS berpandangan demikian karena melihat penggunaan dan penyebaran sentiman SARA di ruang publik belakangan semakin diwarnai ujaran kebencian. Bahkan semakin menumpuk dan membiakkan benih-benih intoleransi di tengah masyarakat. 

BACA JUGA: Desak Ahok Segera Ditangkap dan Diadili

"Dalam konteks ini masyarakat didorong secara perlahan ke dalam sekat ikatan-ikatan sosial primordial yang akan mengikis kebhinekaan yang menjadi fundamen dari pendirian negara dan bangsa Indonesia," ujar Al Araf.

Karena itu, elit politik dan publik kata Al Araf, secara umum mestinya menyadari, bahwa pilkada sebagai bagian dari mekanisme politik demokrasi merupakan kesempatan politik untuk memilih pemimpin terbaik di tingkat lokal.

BACA JUGA: Jemaaahhh... Tolong Jaga Kebersihan Istiqlal Ya!

"Politisasi dan sentimen kebencian yang berbasis SARA harus dihindari dan dibuang jauh-jauh."

"Kami juga memandang sangat penting aparat keamanan untuk bersikap netral dan profesional. Pemihakan pada salah satu kandidat atau pemanfaatan situasi politik untuk tujuan lain merupakan bentuk dari penyimpangan profesionalitasnya harus dihindari," ujar Al Araf.

Menurut Al Araf, keberpihakan aparat justru akan mengancam keamanan dalam pelaksanaan pilkada.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rombongan Jatim Baru Tiba Dinihari Nanti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler