JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia, KH Noer Iskandar, meminta agar pemimpin organisasi keumatan di lingkungan warga nahdhliyin, yakni Nahdlatul Ulama (NU), sebaiknya melihat tanda-tanda alam dan tidak melawan aspirasi umat. "Melihat tanda-tanda alam itu sangat penting agar elit PBNU tidak jalan sendirian dan berseberangan dengan aspirasi warga NU di lapisan bawahSebaiknya pemimpin umat, tak melawan arus di tingkat grass root," kata KH Nur, usai menjadi pembicara "Politisasi Bencana, Antara Klenik, Ilmiah dan Religius, Rabu (24/6).
Pemimpin umat yang tidak milihat tanda-tanda alam dan cendrung mengabaikan grass root, kata KH Nur, akan cepat jatuh karena tidak lagi melaksanakan tugas melayani umatnya
BACA JUGA: SBY-Boediono Terpilih, Kesenjangan Melebar
Bahkan minta dilayani umatBACA JUGA: KPU Siapkan Pilpres Dua Putaran
"Sebaiknya pemimpin ormas Islam itu tak mengeluarkan statemen macam-macam agar umat tak bingung," jelasnya.Disinggung mengenai kekhawatiran warga nahdhliyin akan pecah menghadapi pemilu presiden 2009, Pengasuh Pondok Pesantren Asshidhiqiyah ini menegaskan tak perlu mengkhawatirkan hal tersebut
BACA JUGA: Buku jadi Alat Black Campaign
Kalau perpecahan itu mengarah ke anarkhisme, namun perbedaan tidak mengarah ke situ," ungkapnyaKH Noer menegaskan, warga NU telah dewasa dalam menghadapi pemilu presidenOleh karena itu, sebaiknya PBNU menanyakan langsung warganya, mereka mau ke mana"Warga NU itu sudah cerdas, sebainya pemimpin menanyakan ke umatnnya secara langsung," sarannya(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Capres Abaikan Perumahan Rakyat
Redaktur : Tim Redaksi