JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Jafar Hafsah tidak memungkiri gara-gara kasus Nazaruddin kepercayaan masyarakat terhadap Demokrat terjun bebasJafar dapat memahami hasil survei LSI (Lingkaran Survei Indonesia) yang menyatakan perolehaan suara Demokrat turun lima persen dan disodok Partai Golkar.
”Itu kita bisa pahami, kasus itu ada pengaruhnya
BACA JUGA: MK Tolak Gugatan Pemilukada Kota Salatiga
Peristiwa itu punya kontribusi dengan turunnya popularitas Partai Demokrat,” tegas Jafar di gedung DPR, kemarin (13/6).Ditanya, apa solusinya supaya suara Demokrat tidak merosot terus menerus, Jafar akan mendorong KPK agar cepat menuntaskan kasus Nazaruddin sehingga kepercayaan rakyat bisa pulih kembali
BACA JUGA: MK Tolak Gugatan Pemilukada Kota Salatiga
”Kita akan terus berupaya untuk memulihkan citra partai,” katanya.Jafar mulai tampak agak kesal terhadap Nazaruddin
BACA JUGA: Hasil Survei LSI Patut Dikritisi
Oleh karena itu, dia tidak berani menyimpulkan, apakah Nazaruddin benar-benar sakit atau tidak.”Saat tim internal (maksudnya, tim yang dibentuk Partai Demokrat, red) datang ke Singapura, Nazaruddin tidak pernah memperlihatkan surat sakit dari dokter dan menyebutkan siapa dokternyaJadi, tidak ada yang bisa menjamin, termasuk kebenaran soal sakitnya Nazaruddin,” tegasnya.
Nazaruddin, kata Jafar, memang pernah menjanjikan kepada dirinya akan memberikan catatan kesehatannya, tetapi hingga sekarang janji tersebut tidak ditepati alias janji gombal sajaDia tidak tahu, kenapa Nazaruddin, tidak mau memberitahukan siapa dokternya.
”Waktu kita datang, dia janji akan memberikan catatan kesehatanTapi dia tidak mempertemukan kita dengan dokter dan tidak memberitahukan siapa dokternya,” ketusnya.
Jafar mengimbau, Nazaruddin segera pulang ke tanah air guna memenuhi panggilan KPKSampai sekarang ini KPK sudah dua kali melayangkan surat panggilan kepada Nazaruddin, seharusnya dia datang memenuhi panggilan itu.
Jika panggilan yang ketiga, Nazaruddin tetap mangkir atau membandel tidak mau datang, Jafar mempersilahkan KPK untuk lakukan penjemputan paksa”Partai Demokrat sudah berusaha maksimal menjelaskan hal itu kepada KPKKita berharap, KPK sebagai lembaga hukum yang punya alat untuk menghadirkan Nazaruddin, silakan bertindak karena diberi landasan hukumKami sudah maksimal untuk menyampaikan hal itu kepada saudara Nazaruddin,” katanya.
Menurutnya, hanya KPK yang bisa menjemput paksa, sedangkan Demokrat tak bisa melakukan itu‘’Kami tidak punya kapasitas untuk menjemputSungguh, dari awal kita katakan pada Nazaruddin bahwa tidak ada yang bebas dari hukum,’’ ujarnya(dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fasty dan Wafi Sah Melaju ke Putaran II
Redaktur : Tim Redaksi