Elpiji 3 Kg Langka, Warga Beralih ke Kayu Bakar

Minggu, 27 September 2015 – 01:54 WIB

jpnn.com - BENGKULU - Kelangkaan elpiji 3 kilogram terjadi di Kota Bengkulu sejak H-3 Idul Adha hingga Sabtu (26/9). Sebagian besar warung-warung di Kota Bengkulu yang biasa menjual atau mengecer, tidak lagi menyediakan stok elpiji 3 Kg. Penyebabnya, hampir satu minggu ini pangkalan elpiji tidak lagi mengantar tabung gas ke pengecer.

Seorang pengecer, Maryana (56) sudah 5 hari tidak lagi menyediakan gas elpiji 3 kg karena tidak lagi diantar oleh pangkalan. Ada 15 tabung elpiji 3 kg di depan warung Maryana, namun semuanya kosong.

BACA JUGA: Sekda Sekadau Meradang, Ada Apa?

“Biasanya saya memesan 15 tabung dari pangkalan di Sawah Lebar. Tapi sudah hampir seminggu ini belum diantar. Saya sendiri tidak dapat gas untuk memasak. Saya terpaksa masak menggunakan kayu bakar,” kata Maryana.


Untuk harga, biasanya Maryana membeli dari pangkalan elpiji Rp 15.500 per tabung dan mengecernya Rp 18.000 per tabung. Terakhir pihak pangkalan mengantar 3 hari sebelum lebaran. Hari itu gas sampai, hari itu juga langsung habis.

BACA JUGA: Tolong Pak Jokowi, Riau tak Layak Huni Lagi....

“Banyak yang nanya, capek saya jawabnya,” ujar Maryana.

Berbeda dengan eceran, di pangkalan tabung gas elpiji 3 kg di Pertamina Refion II PT Integra Sarana Niaga beralamat di Kelurahan Sawah Lebar justru masih menyediakan gas. Karyawan pangkalan Epan (30) membantah kalau pangkalan miliknya membatasi atau mengurangi penjualan gas 3 kg.

BACA JUGA: Guru Besar Unair yang Tewas di ITS itu Sering Blank Tak Sadarkan Diri

“Normal-normal saja. Kuota kita sebulan tetap 3.250 tabung. Diantar oleh agen setiap hari 135 tabung. Kalau di pangkalan kami ini normal, tidak ada pengurangan kuota. Cuma memang setiap masuk langsung diserbu pembeli,” jela Epan.

Dikatakan Epan, gas masuk ke pangkalan miliknya setiap hari. Sebagian disalurkan ke warung-warung atau pengecer. Namun banyak juga yang dijual langsung kepada masyarakat yang datang ke pangkalan untuk membeli.

“Yang jelas kalau di pangkalan kita normal. Cuma memang jumlah pembeli sangat banyak. Masuk langsung dibeli jadi langsung habis,” ungkap Epan sembari mengatakan harga gas elpiji 3 kg yang dijual di pangkalan Rp 15.500 per tabung.

“Tiap hari masuk kecuali hari Minggu. Memang sudah banyak yang memakai gas 3 kg sekarang ini. Semakin banyak pembeli semakin cepat tabung di pangkalan ini habis. Ada yang membeli dengan membawa mobil, tidak tahu apakah yang membeli itu orang kaya atau orang miskin,” papar Epan.

Pemilik Pangkalan Elpiji 3 kg NJG di Kelurahan Ranah Patah, Mukhtar (60) juga mengakui persediaan gas elpiji 3 kg cepat habis.

“Kalau di pangkalan tidak langka, setiap hari masuk ke pangkalan kami 140 tabung. Tapi memang cepat habis karena diserbu pembeli. Pangkalan kami tidak menjual atau mengantar gas ke pengecer. Kami hanya menjual gas kepada masyarakat dengan harga Rp 15.300 per tabung,” jelas Mukhtar.

Menurut Mukhtar, tabung gas elpiji 3 kg langka di pengecer karena agen elpiji yang ada di Kota Bengkulu libur atau tutup saat hari raya Idul Adha.

“Hari raya Idul Adha semua agen tutup, mungkin karena faktor itu. Mobil di pengisian jadi ngantre. Kalau kita di pangkalan ini tidak boleh ngambil langsung ke agen. Tapi agen yang ngantar ke pangkalan,” beber Mukhtar.(tew/new/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Relawan Ahok Gerilya Di Mall, Ngapain Ya?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler