jpnn.com - WARGA Desa Kalowang, Kecamatan Raas, Sumenep, mengeluhkan mahalnya harga elpiji kemasan 3 kilogram di Kepulauan Sapudi. Sebab, harga tabung elpiji 3 kilogram (tabung melon) di tingkat pengecer mencapai Rp 22 ribu per unit. Padahal, harga yang ditetapkan pemerintah hanya Rp 13 ribu.
''Kenaikan harga tabung elpiji kemasan 3 kilogram itu sudah lama terjadi. Kami membeli dari distributor Rp 20 ribu per tabung, tetapi di kepulauan dijual Rp 22 ribu,'' ujar Fero Feriyanto, 31, salah seorang warga Desa Kalowang, kemarin.
BACA JUGA: Organda Siap Turunkan Tarif Angkutan
Fero tidak tahu mengapa harga tabung elpiji 3 kilogram sangat mahal. Padahal, distribusi tabung elpiji melon saat ini aman dan lancar. ''Stok di Desa Kalowang juga masih banyak,'' tuturnya.
Hal senada disampaikan Yanto, salah seorang warga Desa Brakas, Kecamatan Raas. Menurut dia, harga elpiji tabung melon di desanya mencapai Rp 22 ribu, padahal sebelumnya berkisar Rp 18 ribu per unit. ''Saya berharap pemerintah segera mencarikan solusi agar harga elpiji tidak terus melambung dan bisa dikendalikan,'' katanya.
BACA JUGA: 321 Kapal Persiar Bakal Kunjungi Objek Wisata di Indonesia
Dia menyebut, tujuan pemerintah untuk melakukan konversi BBM jenis minyak tanah ke gas adalah meringankan beban masyarakat. ''Tetapi, jika harga elpiji mahal, tidak ada gunanya konversi,'' ucapnya.
Sementara itu, Kabag Perekonomian Pemkab Sumenep Mohamad Hanafi belum bisa dikonfirmasi soal mahalnya harga elpiji tersebut. Saat dihubungi melalui telepon seluler (ponsel), dia tidak merespons. (han/yan/dwi/mas/jpnn)
BACA JUGA: Harga Elpiji 12 Kg Besok Turun, Pertamina Masih Untung
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sinyal dari Kemenhub, Tarif Angkutan Tidak Ikut Turun
Redaktur : Tim Redaksi