ELTY Garap Perumahan Menengah

Jumat, 28 Mei 2010 – 12:59 WIB
JAKARTA - PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) bekerja sama dengan Perum Perumnas dalam pengadaan rumah sehat sederhana dengan tujuan mengurangi back log (kekurangan pasokan) perumahan layak huni menengah bawahPenandatangan kerjas ama dilakukan antara Presiden Direktur ELTY, Hiramsyah S Thaib dengan Direktur Utama Perumnas, Himawan Arief Sugoto yang disaksikan oleh Menteri Perumahan Rakyat, Suharso Monoarfa.

Hiramsyah menjelaskan, sekarang terjadi back log yang luar biasa besar di Indonesia

BACA JUGA: BCA Bidik Eksekutif Muda

Setidaknya lebih dari 8 juta kebutuhan rumah belum terpenuhi
Setiap tahun, perusahaan properti hanya mampu membangun 200-300 ribu unit

BACA JUGA: Medco Bagi Deviden USD 8,5 juta

Akibatnya kebutuhan rumah terus meningkat dari tahun ke tahun
"Kami rasa perlu ada upaya serius untuk mengurangi back log tersebut

BACA JUGA: Aplikasi Dongkrak Pendapatan Telkom

Untuk itu Bakrieland bekerja sama dengan Perum Perumnas dalam rangka membantu mengurangi back log itu," jelas Hiramsyah di Jakarta.

Ia menjelaskan, salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggenjot Kerjasama Public Private Partnership (PPP)Jika di Indonesia saat ini terdapat 60 juta kepala keluarga, dengan back log 8 juta unit berarti lebih dari 10 persen masyarakat Indonesia belum memiliki rumah yang layak huni.

"Upaya pemerintah untuk melakukan berbagai terobosan di bidang perumahan patut dihargaiTerutama untuk golongan MBR (Masyarakat Berpendapatan Rendah), pemerintah seperti yang kami dengar, tengah mengupayakan berbagai fasilitas agar mereka dapat menikmati rumah layak huni," katanya

Hingga sekarang, katanya, ELTY sudah membangun ribuan unit rumah sederhana layak huni bekerja sama dengan Perum PerumnasSalah satunya di Sentra Primer Baru Timur, dimana akan dibangun 11 menara Rusunami yang menampung 5.500 unit"Bakrieland akan terus bermitra untuk membangun perumahan tersebut terutama di daerah-daerah yang sudah padat penduduk dan benar-benar membutuhkan," ujarnya.

Hiramsyah mengakui secara bisnis, pengadaan rumah sederhana layak huni, keuntungannya lebih rendah dibandingkan membangun produk properti yang lainNamun Bakrieland tetap akan menjalankan proyek tersebut"Kami rasa sudah menjadi tanggung jawab Bakrieland untuk ikut membantu pengadaan rumah bagi masyarakatKami akan mengerjakan proyek ini dengan sungguh sungguh sebagai bagian dari kewajiban sosial perusahaan," paparnya.

Sementara itu, Dirut Perum Perumnas, Himawan Arief Sugoto menyatakan Perumnas saat ini mengedepankan tiga program dalam pengadaan perumahanYaitu membangun landed house (rumah tinggal), tower (Rusunami untuk perkotaan), dan yang ketiga adalah peremajaan bagi properti Perumnas yang sudah berusia 30 tahun lebih.

"Properti yang sudah lama dibangun oleh Perumnas, perlu diremajakanMelalui peremajaan, akan dapat dibangun unit-unit yang lebih banyak," jelas Himawan.Dia menambahkan, dengan peremajaan, properti dapat menampung pemilik lama dan pemilik baru.

Program peremajaan ini diprioritaskan di daerah-daerah padat penduduk yang benar-benar membutuhkan rumah baruUntuk itu, Perum Perumnas menggandeng Bakrieland Development untuk mengerjakan proyek tersebutPerum Perumnas mulai membangun perumahan sederhana sejak 1974Saat ini setidaknya Perumnas telah membangun 1 juta unit rumahPerum Perumnas juga satu dari sedikit perusahaan properti yang mampu mengembangkan kawasan perumahan skala besar dengan cakupan 500-1.000 hektar(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merpati Diguyur Rp 310 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler