Hiramsyah menjelaskan, sekarang terjadi back log yang luar biasa besar di Indonesia
BACA JUGA: BCA Bidik Eksekutif Muda
Setidaknya lebih dari 8 juta kebutuhan rumah belum terpenuhiBACA JUGA: Medco Bagi Deviden USD 8,5 juta
Akibatnya kebutuhan rumah terus meningkat dari tahun ke tahunBACA JUGA: Aplikasi Dongkrak Pendapatan Telkom
Untuk itu Bakrieland bekerja sama dengan Perum Perumnas dalam rangka membantu mengurangi back log itu," jelas Hiramsyah di Jakarta.Ia menjelaskan, salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggenjot Kerjasama Public Private Partnership (PPP)Jika di Indonesia saat ini terdapat 60 juta kepala keluarga, dengan back log 8 juta unit berarti lebih dari 10 persen masyarakat Indonesia belum memiliki rumah yang layak huni.
"Upaya pemerintah untuk melakukan berbagai terobosan di bidang perumahan patut dihargaiTerutama untuk golongan MBR (Masyarakat Berpendapatan Rendah), pemerintah seperti yang kami dengar, tengah mengupayakan berbagai fasilitas agar mereka dapat menikmati rumah layak huni," katanya
Hingga sekarang, katanya, ELTY sudah membangun ribuan unit rumah sederhana layak huni bekerja sama dengan Perum PerumnasSalah satunya di Sentra Primer Baru Timur, dimana akan dibangun 11 menara Rusunami yang menampung 5.500 unit"Bakrieland akan terus bermitra untuk membangun perumahan tersebut terutama di daerah-daerah yang sudah padat penduduk dan benar-benar membutuhkan," ujarnya.
Hiramsyah mengakui secara bisnis, pengadaan rumah sederhana layak huni, keuntungannya lebih rendah dibandingkan membangun produk properti yang lainNamun Bakrieland tetap akan menjalankan proyek tersebut"Kami rasa sudah menjadi tanggung jawab Bakrieland untuk ikut membantu pengadaan rumah bagi masyarakatKami akan mengerjakan proyek ini dengan sungguh sungguh sebagai bagian dari kewajiban sosial perusahaan," paparnya.
Sementara itu, Dirut Perum Perumnas, Himawan Arief Sugoto menyatakan Perumnas saat ini mengedepankan tiga program dalam pengadaan perumahanYaitu membangun landed house (rumah tinggal), tower (Rusunami untuk perkotaan), dan yang ketiga adalah peremajaan bagi properti Perumnas yang sudah berusia 30 tahun lebih.
"Properti yang sudah lama dibangun oleh Perumnas, perlu diremajakanMelalui peremajaan, akan dapat dibangun unit-unit yang lebih banyak," jelas Himawan.Dia menambahkan, dengan peremajaan, properti dapat menampung pemilik lama dan pemilik baru.
Program peremajaan ini diprioritaskan di daerah-daerah padat penduduk yang benar-benar membutuhkan rumah baruUntuk itu, Perum Perumnas menggandeng Bakrieland Development untuk mengerjakan proyek tersebutPerum Perumnas mulai membangun perumahan sederhana sejak 1974Saat ini setidaknya Perumnas telah membangun 1 juta unit rumahPerum Perumnas juga satu dari sedikit perusahaan properti yang mampu mengembangkan kawasan perumahan skala besar dengan cakupan 500-1.000 hektar(lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Merpati Diguyur Rp 310 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi