jpnn.com - Pasca hiruk pikuk Brexit serta kondisi pembelian besar-besaran Rusia dan Tiongkok pada komoditas emas, secara langsung memberikan pengaruh tersendiri pada kondisi penjualan emas di pialang berjangka. Tak heran, setelah sempat lesu di tahun lalu, kini, tepatnya sejak tiga bulan lalu emas menjadi primadona perdagangan.
Hal tersebut disampaikan oleh Branch Manager Monex Investindo Futures Surabaya, Jimmie. ”Sesuai dengan prediksi dan analisa kami, kondisi emas akan mengalami kenaikan hingga tiga bulan ke depan,” katanya saat ditemui di sela-sela acara Exclusive Monex Trading Seminar (EMTS) di Surabaya.
BACA JUGA: Kantongi Izin Tampung Dana Repatriasi, BTN Bidik Rp 50 Triliun
Tak heran, kini menurutnya, mayoritas trader di tempatnya fokus menempatkan portofolio ke emas dan pounds. ”Lebih dari 70 persen nasabah memilih komoditas tersebut (emas),” jelasnya.
Selain emas, yang juga tak kalah menjanjikan adalah mata uang poundsterling. Sebab, berbeda dari Euro, kini Pound justru mendapat tempat spesial di hati para trader. Hal tersebut dibenarkan oleh Stuart McPhee, seorang trading expert yang hari ini memberikan konsultasi keuangan dan webinar untuk nasabah Monex.
BACA JUGA: Tahun Lalu Rugi Rp 733 M, Sekarang Indosat Untung Rp 428 M
”Dengan mendatangkan langsung pakarnya, kami harapkan para nasabah bisa mendapat informasi yang clear. Apalagi di acara ini akan diberikan pula trik dan tips untuk sukses memanfaatkan momen penting seperti saat ini,” kata Jimmie.
Acara EMTS sendiri merupakan kegiatan rutin dwibulanan berupa seminar yang dilaksanakan secara serentak di beberapa kota cabang dengan sistem live relay.
BACA JUGA: Reksa Dana Tertolong Banjir Likuiditas, Return Deposito Mengecil
”Komoditas terbaik adalah emas dan pounds. Pada situasi fluktuatif saat ini, investor harus mengubah posisi menjadi pedagang aktif atau trader. Misalnya, harga emas ada di kisaran USD 1.300an/troy ounce, mungkin sulit berharap jadi USD 2.000 dalam waktu dekat. Tapi sesempit apapun itu, ketika ada pergerakan, ya langsung dijual. Nah, panduan waktu yang tepat untuk menjual itulah yang paling penting,” kata Stuart dalam materi seminarnya. (JPNN/pda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aliran Modal Masuk Mencapai Rp 130 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi