JAKARTA — Protes yang dilakukan Majelis Wali Amanah (MWA) Universitas Indonesia (UI) melalui salah satu anggotanya Prof Emil Salim, ditegaskan bukan urusan politikProtes terhadap pemberian gelar Doktor Honoris Causa (Dr
BACA JUGA: Nuh Tak Ingin DPR Ikut Campur
HC) dari Universitas Indonesia kepada King Abdullah Bin Abdul-Aziz Al Saud, Raja Arab Saudi oleh Rektor UI ProfKepada wartawan di kantor Presiden, Selasa (6/9), Emil Salim mengatakan proses pemberian gelar tersebut tidak melibatkan komponen yang seharusnya dilibatkan
BACA JUGA: Mendiknas Bela Rektor UI
Guru Besar UI tersebut pun meminta agar masyarakat memisahkan antara masalah Saudi Arabia dengan proses pemberian gelar yang dikritisinya.‘’Soal Saudi sarat dengan masalah politik
BACA JUGA: 45.138 Siswa Sultra Terima BKMM
Kita persoalkan adalah prosesnya yang tidak transparan dan akuntabelIni yang harus diperbaiki,’’ tegas Emil.Jika ada yang menyebutkan membawa masalah ini ke politik, hal tersebut dinilai salah besarKarena yang dikritisi MWA adalah kebijakan Rektor UI yang dinilai memberi gelar tanpa ada dasar yang jelas.
‘’Kita harus hantam bad governance, proses itu kunci masalahnyaSaya juga tidak main di belakang punggungSaya undang Rektor untuk bicarakan iniSaya terangkan persoalannya,’’ kata Emil.
Sementara itu Sekretaris Kabinet Dipo Alam menegaskan pihaknya telah menjadi mediator bagi persoalan iniMenurutnya, masalah terjadi karena pemahaman yang berbeda di antara kedua belah pihakNamun Dipo menegaskan, mediator yang dilakukannya bukan atas nama Seskab melainkan sebagai alumni UI.
‘’Namun selain itu Pak Emil juga anggota WatimpresTapi Watimpres bukan mewakili PresidenSaya tidak ditugaskan Presiden melainkan (jadi mediator) inisiatif sendiri,’’ kata Dipo.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemberian Gelar HC Raja Arab Tidak Melanggar
Redaktur : Tim Redaksi