jpnn.com - JAKARTA – Emiten properti membukukan kinerja yang memuaskan pada kuartal kedua tahun ini. Mayoritas emiten sudah melaporkan kinerjanya. Hasilnya, banyak emiten yang berada di jalur positif.
Salah satunya PT Agung Podomoro Land Tbk. Emiten berkode APLN itu melaporkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 5,2 persen menjadi Rp 2,921 triliun, Jumat (29/7) kemarin.
BACA JUGA: Sempat Menguat, IHSG Tiba-tiba Ambruk
Pendapatan tersebut terealisasi berkat pertumbuhan penjualan 6,2 persen menjadi Rp 2,127 triliun. APLN juga melaporkan penerimaan pendapatan sewa sebesar Rp 793,6 miliar.
Meski begitu, beban langsung APLN meningkat menjadi Rp 1,449 triliun. Akibatnya, terjadi penurunan laba bersih 11,1 persen menjadi Rp 306,8 miliar.
BACA JUGA: HCML dan PHE WMO Raih Penghargaan BLH
PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) bernasib hampir sama.
Pendapatan usaha perusahaan pengembang properti dan pengelola hotel itu tumbuh tujuh persen menjadi Rp 73,653 miliar. Namun, terjadi lonjakan pada beban pokok penjualan dan beban pajak sehingga SHID menderita rugi bersih Rp 4,591 miliar.
BACA JUGA: SKK Migas Bentuk Tiga Cluster Perizinan
Sebaliknya, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) berhasil merealisasikan peningkatan laba bersih sebesar 22,5 persen menjadi Rp 558,088 miliar. Padahal, perseroan mengalami penurunan penjualan, pendapatan jasa, dan usaha lain sebesar 25,8 persen menjadi Rp 1,285 triliun.
Peningkatan laba dihasilkan keberhasilan ASRI menekan beban penjualan dan beban lainnya. ASRI juga meraih laba selisih kurs bersih sebesar Rp 211,075 miliar pada semester pertama tahun ini.
Pengembang PT Intiland Development Tbk (DILD) juga berhasil mencatatkan kinerja positif. Baik pendapatan maupun laba dengan pertumbuhan double digit pada paro pertama tahun ini.
Pendapatan DILD tercatat meningkat 13,77 persen menjadi Rp 1,13 triliun. Laba bersih perseroan pun bertumbuh 16,06 persen menjadi Rp 150,65 miliar.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi DILD Archied Noto Pradono menyatakan, peningkatan pendapatan disebabkan pengakuan penjualan seiring progres pembangunan dan penyelesaian proyek-proyek kawasan perumahan.
Di antaranya, dari proyek Serena Hills tahap kedua dan apartemen 1Park Avenue.
Archied menilai, prospek industri properti nasional sudah berangsur membaik. Hal tersebut terlihat dari iklim investasi dan minat belanja properti masyarakat yang bergerak positif.
Sebab, terdapat sejumlah kebijakan pro pasar seperti penurunan suku bunga, revisi aturan loan to value, dan amnesti pajak. (gen/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SIMAK Nih, Pesan Gubernur Saat Pameran “Welcome to Landak...
Redaktur : Tim Redaksi