JAKARTA—Pengejaran besar-besaran terhadap pelaku pembobolan rekening tabungan melalui Automatic Teller Machine (ATM) dan kartu kredit, membuat para pelaku kalang kabutBuktinya dari sejumlah nama pelaku yang telah ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO), empat nama dilaporkan melarikan diri ke luar negeri.
“Ada empat pelaku yang sedang kita kejar, kita berharap dalam waktu dekat ini mereka sudah dapat ditangkap.” ujar Kadiv Humas Polri Irjen (pol) Edward Aritonang, melalui layanan pesan singkat (SMS) kepada wartawan, Minggu (7/2)
BACA JUGA: DPP PPP Juga Siapkan Pengacara
Para tersangka yang kabur itu, diketahui berinisial, S alias BS, H alias Hen, T alias TC dan M alias Marinuf salah seorang Warga Negara Asing (WNA) berkebangsaan Bulgaria.Sementara itu, untuk sejumlah pelaku yang terindikasi masih berada di Indonesia, polisi melakukan pencekalan
BACA JUGA: Injak Foto SBY Dinilai Pengkhianat Bangsa
“Ada beberapa tersangka yang sudah kami cekal agar mereka tidak melarikan diri, cukup banyak nama,” tambah Kabareskrim Polri, Komjen (pol) Ito Sumardi
BACA JUGA: Gerbong KRL Jadi Arena Selingkuh
Jenderal bintang tiga ini mengaku pihaknya telah bekerjasama dengan Interpol untuk mengungkap kasus ini.Kasus ini sendiri diduga kuat melibatkan sindikat internasionalIni seperti dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Boy Rafli Amar, beberapa waktu laluBoy mencontohkan dari pengungkapan kasus pembobolan ATM yang menggunakan Skimmer di Jakarta, diketahui para pelaku memiliki jaringan hingga Australia dan Kanada.
Data yang terbaca skimmer di kirim ke dua negara itu untuk diterjemahkan ke nomer pin siap pakaiIni kemudian yang digunakan para pelaku untuk menguras tabungan korbanSeperti diberitakan sebelumnya, hingga saat ini sedikitnya sebelas orangn masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polri dalam kasus iniMereka diketahui berinisial TC, YC, Hen, AG alias BS, BP, Wil, Ron dan M (Marinuf) warga Negara BulgariaSelain itu, DPO lainnya yakni, Gun, Rif dan YongSementara jumlah nasabah yang menjadi korban mencapai 256 dengan total kerugian belasan miliar rupiah.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 40 Persen Anak Terkena ADB
Redaktur : Soetomo Samsu