Empat Jam sebelum UNBK, Komputer Sekolah Dicuri

Rabu, 03 Mei 2017 – 12:10 WIB
ilustrasi pencurian. dok. Pixabay

jpnn.com, TASIKMALAYA - Malang benar nasib siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Singaparna di Kabupaten Tasikmalaya.

Menjelang pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK), sekolah itu malah dibobol maling Selasa dini hari (2/5).

BACA JUGA: Gegayaan Nyolong Kotak Amal, Akhirnya Merengek-rengek

Empat unit komputer digondol pencuri. Bukan hanya itu, barang lain juga di curi.

Yaitu satu fingerprint, satu kamera digital single lens reflex (DSLR), satu televisi, barang-barang digital praktik IPA seharga Rp 15 jutaan, tabungan siswa, serta isi koperasi siswa (kopsis) seperti tabung gas, makanan, minuman, minyak goreng, dan terigu raib.

BACA JUGA: Sedihnya Punya Tetangga Seperti Ini

AKibatnya, pihak sekolah mengalami kerugian hingga Rp 45 juta.

Kepala SMPN 2 Singaparna Undang Kusnadi menjelaskan, empat unit komputer yang dicuri maling itu merupakan cadangan untuk UNBK.

BACA JUGA: Gimana Nih, Nilai Ujian Ratusan Siswa di Bawah 55

Untuk mengatasi hal tersebut, pihak sekolah menggunakan laptop para guru sebagai pengganti komputer cadangan tersebut.

''Memanfaatkan laptop dari beberapa guru di SMPN 2 Singaparna. Kami sedang mencari (komputer, Red) lagi untuk ca­dangan,'' jelasny.

Undang memperkirakan, sekolahnya dibobol maling Selasa (2/5) pukul 02.00-03.00 sebelum pelaksanaan UNBK hari pertama.

Dia menjelaskan, pelaku masuk ke dua ruangan di sekolahnya.

Pertama, pelaku masuk melalui jendela belakang koperasi siswa (kopsis) dan mengambil barang-barang dagangan di dalamnya.

Kemudian, pelaku membongkar gembok pintu depan lab komputer dan mengambil empat unit komputer.

Hilangnya empat komputer tersebut, terang Undang, tidak sampai mengganggu jalannya UNBK.

''Sebab, tiga server komputer itu aman. Empat unit komputer yang hilang itu cadangan,'' katanya.

UNBK pada hari pertama kemarin pun tetap lancar. Peserta menggunakan 40 unit komputer yang tersedia.

''Jadi, siswa dibagi di dua ruangan. Di ruang pertama ada 20 orang dan ruang kedua 20 orang,'' terangnya.

Dia sudah melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

''Yang terberat itu barang bantuan IPA digital yang harganya Rp 15 jutaan,'' tambahnya.

Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum yang memantau langsung pelaksanaan UNBK di SMPN 2 Singaparna merasa prihatin atas kejadian tersebut.

Pada saat pemerintah daerah membutuhkan fasilitas seperti komputer untuk pelaksanaan UNBK karena minimnya anggaran, ada kejadian pembobolan sekolah seperti itu.

Uu berharap para pelaku menyadari bahwa sekolah sangat membutuhkan fasilitas komputer untuk jalannya UNBK.

''Tolong dong, yang namanya pendidikan, kan tanggung jawab bersama. Anggaran pemerintah terbatas. Kalau mau ngambil, jangan di fasilitas pendidikan. Apalagi hari ini (Selasa, 2/5) mau UNBK, malamnya malah ada yang ngambil,'' ungkapnya.

Dia menegaskan, para pelaku benar-benar tidak memiliki pandangan ke depan untuk masa depan anak-anak.

''Meski ada yang hilang, kami berusaha kejadian ini tidak mengganggu jalannya UNBK,'' tegasnya.(hd/dik/c5/c11/ami/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengakuan Penjual Alquran yang Lakukan Tindakan Terlarang


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler