Empat Kali Ditembak Bius, Bonita Tetap Saja Lolos

Sabtu, 24 Maret 2018 – 04:00 WIB
Bonita. Foto: riaupos/jpg

jpnn.com, PEKANBARU - Harimau Bonita yang sudah menewaskan dua warga di Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir (Inhil) belum juga berhasil ditangkap.

Padahal harimau betina ini sudah berhasil ditembak bius berkali-kali.

BACA JUGA: Menteri LHK Ungkap Fakta Kasus Bonita, Si Harimau Sumatera

Rudi, 45, salah seorang warga Desa Pulau Muda, Pelalawan yang bergabung dalam tim penyelamatan harimau di lokasi itu mengatakan, sejak penerkaman warga pada 10 Maret lalu, sudah empat kali tembakan bius menyasar tubuh si raja rimba ini.

"Pada Jumat (16/3), tembakan pertama. Saat itu Bonita sudah pingsan. Tapi mobil tim terpuruk ke lumpur, sehingga sang harimau kabur lagi," ujar Rudi saat dihubungi Riau Pos, Jumat (23/3).

BACA JUGA: Selain Digantung, Organ Tubuh Harimau Sumatera Itu Dipreteli

Tembakan bius kedua, lanjut Rudi, terjadi pada Ahad (18/3) dini hari. Saat itu penembakan bius dilakukan di jalan poros arah ke Dusun Kampung Danau. Rudi sendiri ikut dalam tim saat penembakan bius kedua itu. Tembakan itu mengenai tubuh Bonita.

"Tembakan kedua dilakukan oleh dokter dari Medan. Setelah ditembak harimau itu sudah mabuk. Air liurnya sudah keluar. Tapi masih bisa lari. Dan kami kehilangan jejak," ujarnya.

BACA JUGA: Harimau Sumatera Itu Akhirnya Ditombak Mati di Rumah Warga

Saat itu, harimau lari ke arah kawasan yang bergambut. Sehingga mobil tim tak bisa mengejarnya. Kalau berjalan kaki, ujarnya, akan sangat membahayakan. Maka solusinya dengan menggunakan alat berat milik PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP). Tapi solusi itu tak bisa dijalankan.

"Kami minta pihak perusahaan mendatangkan alat berat. Tapi tidak dikirimkan. Alasannya karena operator takut. Sehingga harimau berhasil kabur, dan kami kehilangan jejak Bonita," sebutnya.

Kemudian pada tembakan ketiga dilakukan pada Senin (19/3). Kemudian tembakan keempat, pada Selasa (20/3). Namun saat itu, dia tak ikut lagi dengan tim. Dari informasi yang dia terima, tembakan bius itu juga mengenai tubuh si belang.

"Informasi sudah mabuk harimau ini. Tapi kabur lagi. Tim kembali kehilangan jejak," kata dia.

Sebelumnya, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, menyebut Bonita baru sekali ditembak bius. Pernyataan ini berbeda sekali dengan apa yang disampaikan Rudi. Namun saat ditanya lagi terkait apakah benar Bonita sudah empat kali ditembak bius, Ketua Tim Rescue Gabungan Konflik Harimau Sumatera di Kecamatan Pelangiran Mulyo Hutomo membenarkannya.

"Iya (sudah empat kali ditembak bius, red). Tapi tembakan yang sampai pingsan itu baru sekali," ujarnya.

Hutomo juga mengakui tiga tembakan bius lainnya mengenai tubuh si Bonita. Tapi Bonita tak pingsan, dan hanya pusing dalam kondisi sadarkan diri. Inilah yang menjadi dasar bagi tim di lapangan untuk menambah dosis bius.

Saat ini, kata dia, harimau sedang berada di green belt atau kawasan hutan. Tim juga tidak bisa memasuki lokasi itu. Sebab, hutan yang masih alami, sulit untuk ditembus. Potensi bahayanya juga tinggi.

Meski demikian, kata Hutomo, tim tetap memantau pergerakan Bonita. Setiap saat, tim melakukan patroli. Jika terpantau harimau ini keluar dari green belt, maka akan dilakukan langkah penembakan bius. "Sekarang di hutan, kami biarkan saja dulu," ujarnya.(dal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Jejak Harimau Sumatera, Warga Diimbau Mawas Diri


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler